Kisah Para Rasul 1:12-14

Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.
(Kisah Para Rasul 1:14)

Istilah gathering telah banyak dipakai dalam beragam jenis kegiatan. Kata ini menyiratkan arti berkumpul. Tentu saja diandaikan terjalin kebersamaan dan kehangatan dalam perkumpulan tersebut. Gathering bukan sekadar ketemuan yang diisi dengan acara santai dan makan bersama. Persekutuan juga dapat dipahami sebagai gathering together, berkumpul bersama merayakan perjumpaan yang saling menguatkan satu dengan yang lain.

Setelah peristiwa kenaikan Yesus ke surga dan sebelum terjadinya pencurahan Roh Kudus, para murid dan semua orang percaya berkumpul. Di Yerusalem, mereka pergi ke ruang atas di tempat mereka menumpang. Rasul-rasul itu berkumpul dan berdoa bersama dalam keseharian mereka. Sepeninggal Yesus yang naik ke surga, mereka memahami bahwa kunci menjalani kehidupan selanjutnya adalah dengan saling menopang. Namun, persekutuan mereka tidak bersifat eksklusif. Semua orang diajak serta berdoa, termasuk perempuan-perempuan yang menyertai mereka. Tersebutlah di sana nama Maria, ibu Yesus, yang ada bersama saudara-saudara Yesus dan perempuan lainnya. Mereka semua gathering dengan menyatukan hati dan saling menguatkan.

Teens, dalam persekutuan yang kita ikuti, sudahkah kebersamaan dan kesehatian diwujudkan di dalamnya? Ataukah doa dan persekutuan kita hanya sekadar menjadi ajang kumpul-kumpul mengisi waktu luang? Kini saatnya, kebersamaan yang saling menguatkan diwujudkan, juga di dalam keluarga. Doa bersama sekeluarga sebagai proyek ketaatan, rasanya patut kita perjuangkan. Melalui kesehatian di dalam doa, kita dapat saling menguatkan. Hadirkan juga di dalam persekutuan, hati yang mau mendengarkan tanpa penghakiman. Hati yang mengasihi dan berempati.