Mazmur 1

… tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
(Mzm. 1:2)

Beberapa orang merasa berdebar-debar ketika bertemu polisi yang sedang berjaga atau melakukan razia, padahal mereka tidak sedang melanggar peraturan lalu lintas. Mungkin saja perasaan itu muncul karena mereka merasa melakukan kesalahan dalam berkendara. Padahal, saat tidak ada polisi, mereka tidak takut untuk melanggar peraturan lalu lintas.

Lain halnya dengan firman Tuhan yang diberikan bukan untuk ditakuti, melainkan untuk dipraktikkan dalam hidup. Pemazmur secara jelas mengatakan bahwa Taurat Tuhan seharusnya menjadi kesukaan yang direnungkan siang dan malam. Merenungkan siang dan malam berarti merenungkan setiap saat. Yang dimaksudkan oleh pemazmur dengan Taurat di sini bukan hanya menunjuk pada 10 perintah Allah yang utama, tetapi juga hukum-hukum turunannya yang berjumlah ratusan. Kita menghidupi Taurat Tuhan bukan hanya saat kebaktian Minggu saja dan bukan karena perintah orangtua. Merenungkan siang dan malam berarti berusaha mendalaminya setiap waktu. Karena luas dan dalamnya, firman Tuhan tidak cukup dibaca hanya sekali saja.

Youth, kerap kali kita merasa puas dan mengerti isi Alkitab walaupun baru sekali membacanya. Padahal, yang diminta dari kita ialah konsistensi dalam merenungkannya. Kita tidak diminta untuk menghafal atau mengetahui semua isi Alkitab, tetapi kita diminta untuk setia merenungkannya. Dengan kesetiaan itu, maka firman Tuhan dapat berakar dan bertumbuh dalam hidup kita.

1. Bagaimana seharusnya memperlakukan firman Tuhan dalam hidup kita?
2. Apa yang menjadi halangan bagi kita untuk merenungkan firman Tuhan?

Pokok Doa: Kesetiaan merenungkan firman Tuhan setiap saat.