Kolose 3:18-25

Dan firman-Nya: “Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki.”
(Kejadian 18:10)

Avram, Abraham, Ibrahim. Satu orang dengan penyebutan berbeda. Agama Yahudi, Kristen, dan Islam sebagai satu rumpun, mengenal dan mengakui bahwa Abraham adalah leluhur atau bapa orang beriman.

Salah satu babak kehidupan Abraham yang mengubah hidupnya selamanya adalah perjumpaannya dengan Allah Trinitas. Tiga orang tamu yang merepresentasikan kehadiran Allah Trinitas, menyapa Abraham dan Sara di rumah mereka. Sukacita Abraham terpancar dari keramahannya menyambut dan menghidangkan sajian terbaik bagi tamunya. Abraham menyambut dan menyahabati orang asing layaknya saudara kandung dengan hospitalitas. Di dalam rumah mereka, seorang pribadi Trinitas menyatakan janji dan berkat keturunan bagi Sara. Hal itu sempat diragukan Sara sebab ia sudah menopause dan mereka berdua sudah lansia. Keraguan itu diketahui oleh figur Trinitas lainnya yang lalu mengonfirmasi kepada Sara. Karakter saling mengisi dari Allah itu pada puncaknya ditunjukkan Allah melalui peneguhan dan pembuktian janji kepada Sara. Ia melahirkan seorang anak laki-laki, di usia tuanya, seperti janji Allah. Melalui Ishak, anak Abraham, janji keselamatan dinyatakan. Berkat Allah Trinitas diwujudkan melalui pemberdayaan Abraham dan Sara serta seluruh keturunannya. Di sepanjang sejarah dunia, Allah terus melibatkan manusia. Kehadiran dan berkat Allah tidak hanya terbatas kepada Abraham, tetapi terus berlanjut hingga saat ini.

Teens, kita juga dipanggil Allah untuk terlibat dalam karya pemeliharaan atas semesta ciptaan-Nya melalui karunia yang kita miliki. Kita bisa menyuarakan optimisme di tengah berbagai krisis, keluhan dan kekhawatiran akan resesi dunia. Melalui akun media sosial, sebarkan cinta kasih dan pengharapan, bukan ketakutan.