Karena itu, apa yang dipersatukan Allah
tidak boleh diceraikan oleh manusia.
(Mark. 10: 9)

Pak Rano dan Ibu Sri merayakan 50 tahun hari pernikahan mereka. Mereka mengingat ada di suatu masa, hidup rumah tangga mereka terasa sulit untuk dilalui. Persoalan demi persoalan silih berganti datang. Alih-alih saling mendukung, mereka justru salah menyalahkan. Pertikaian demi pertikaian mewarnai hari-hari mereka. Pada saat itu mereka sempat berpikir untuk bercerai namun hal itu tidak mereka lakukan ketika akhirnya mereka menyadari cinta Tuhan yang memimpin untuk bertahan dan saling memperbaiki diri. Kini di usia pernikahan mereka yang ke-50 mereka sangat bersyukur untuk semua pengalaman itu dan tetap bersatu di dalam cinta.

Mempertahankan hidup pernikahan sampai maut memisahkan adalah perjalanan sulit. Godaan demi godaan, tantangan demi tantangan, masalah demi masalah senantiasa menghampiri relasi hidup rumah tangga. Penyatuan laki-laki dan perempuan menjadi suami istri terjadi di dalam kuasa Allah. Kuasa Allah itulah yang memungkinkan setiap keluarga bertahan dan bertumbuh dalam hidup keluarga. Jadi jika Allah memerintahkan agar kesatuan suami istri sampai kematian memisahkan, itu karena Allah menjadi sumber kekuatannya. Mari mensyukurinya.

DOA:
Ya Allah kami bersyukur atas segala kebaikan-Mu yang memampukan
kami bertumbuh melewati setiap musim dalam hidup rumah tangga
kami. Amin.