Rapuh Disepuh
Matius 16:13-20
“Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”
(Matius 16:18)
Nelson Mandela adalah Bapak Bangsa Afrika Selatan. Ia menjadi presiden yang berhasil menyatukan bangsanya yang terbelah akibat politik apartheid atau diskriminasi warga berdasarkan warna kulit. Berpuluh tahun terluka karena dipenjara dan diasingkan akibat memperjuangkan keadilan tidak membuatnya menjadi pembenci. Bahkan, ketika pada akhirnya terpilih menjadi presiden, Mandela tidak menyingkirkan para staf kantor kepresidenan sebelumnya yang mayoritas berkulit putih dan rasis. Ia tidak tergoda untuk membalas dendam. Ia mengatakan bahwa Afrika Selatan akan bersatu dan dibangun dari semua reruntuhan batu yang ada. Seluruh bangsa terluka, tetapi Mandela mengajak mereka semua pulih bersama dengan saling membalut luka dan bekerja sama.
Petrus adalah salah satu murid Yesus yang terkenal pemberang dan temperamental. Ia menunjukkan emosi dan perasaannya kepada Yesus secara terbuka. Ketika Yesus bertanya tentang siapakah diri-Nya dalam pemahaman para murid, Petrus menjawab, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Namun pada kesempatan lainnya, pembaca Kitab Suci menemukan bahwa Petrus juga sempat berada pada situasi terluka. Ia menyangkal mengenal Yesus, bahkan sampai tiga kali. Penyesalannya menunjukkan kerapuhan Petrus sebagai ciptaan. Namun, Yesus memahami dan meneguhkan kembali iman Petrus. Bahkan, dalam bagian Injil saat ini, murid yang rapuh ini pada waktunya akan disepuh. “Engkau adalah Petrus, batu yang kuat. Dan di atas alas batu inilah Aku akan membangun gereja-Ku, yang tidak dapat dikalahkan; sekalipun oleh maut!” Petrus yang rapuh, disepuh oleh Yesus menjadi penginjil yang luar biasa.
Teens, di dalam kerapuhan kita masing-masing, Tuhan tidak pernah menyerah untuk hadir dan memulihkan. Yesus menjadi teman seperjalanan kita yang setia. Setiap kita yang telah dipulihkan, mari hadir memulihkan sesama.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama