BERTOLONG-TOLONGAN
Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu!
Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.
(Gal.6:2)
Nandya Mei Sholihah hanya memiliki separuh lengan kanan, tetapi Nandya dan orangtuanya tidak berputus asa. Orangtuanya selalu berusaha untuk memberi yang terbaik bagi sang putri. Nandya saat kelas lima SD ditawari oleh Karmani, mantan Ketua Paralympic Committee (NPC), untuk menjadi seorang atlit di parlimpik cabang atletik. Pada mulanya ia ragu, tetapi kemudian ia bersemangat, berjuang pantang mundur dengan dukungan keluarganya. Ia pun berhasil mendapat tiga medali emas di ASEAN PARA GAMES 2015 dan 2017.
Sesungguhnya tidak ada seorang pun dapat melewati hidup ini dengan segala peristiwanya tanpa kehadiran orang lain. Dengan kata lain kita selalu membutuhkan sesama. Kehadiran anggota keluarga adalah orang-orang pertama yang Allah berikan untuk saling menopang dalam hidup. Tindakan bertolongtolongan dapat dilakukan pada saat kita bersedia menolong dan bersedia juga untuk ditolong. Menolong dan ditolong adalah sikap kerendahan hati untuk saling menopang dalam perjuangan hidup. Menolong adalah kesediaan untuk mengenal lebih baik kebutuhan sesama untuk bangkit. Ditolong adalah kesediaan kita membagi kerapuhan hidup untuk dapat tegar dan kuat terus melangkah.
DOA:
Ya Allah mampukan kami untuk selalu bersedia bertolong-tolongan
sehingga cinta Tuhan selalu terbagi di antara kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama