Filipi 3:13-4:1

… aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku ….
(Flp. 3:13)

Momen-momen indah semasa pacaran kerap diabadikan lewat foto atau video agar suatu saat bisa dilihat kembali. Bahkan terkadang setelah kisah cinta itu tidak berlanjut, kita tetap larut dalam kegalauan sembari terusmenerus terkenang pada masa-masa indah itu. Bukan hanya percintaan saja, kesuksesan pun bisa membuat kita tidak ingin beranjak dari masa lalu.

Surat Filipi ini ditulis Paulus ketika ia berada di dalam penjara. Ia menegaskan bahwa jika Ia merasakan kebangkitan Kristus dalam dirinya, itu semua karena Allah yang berkenan padanya. Paulus tidak terlena oleh masa lalunya yang suram bahkan jauh dari Allah, tetapi ia memfokuskan diri untuk menjadi manusia yang baru dalam Kristus. Ia tidak lagi mengingat-ingat apa yang sudah terjadi, tetapi ia berusaha untuk terus berfokus pada apa yang ada di hadapannya, yaitu menjadi murid Yesus. Paulus menegaskan bahwa kita harus berhati-hati terhadap para “seteru salib Kristus” karena mereka masih hidup dengan cara lama. Apabila dalam hidupnya manusia tidak lagi mengarahkan diri kepada Kristus semata, maka kebinasaanlah yang akan mereka terima. Tanda manusia baru ialah bisa move on dari kehidupan lamanya.

Youth, teringat pada masa lalu adalah hal yang wajar. Akan tetapi, bila kita terlarut dan tidak bisa move on, akibatnya kita akan melewatkan banyak kesempatan baik di hadapan kita. Oleh karena itu, berfokuslah pada apa yang ada di depan kita! Jadikan hal-hal yang telah lalu sebagai pembelajaran untuk lebih baik di kemudian hari. Nostalgia yang berlebih tidak akan ada gunanya, malah akan membawa kita pada kebinasaan. Move on, yuk!

1. Bagaimana seharusnya kita menghadapi masa lalu?
2. Apa yang menghambat kita tidak bisa move on dari masa lalu?

Pokok Doa: Move on dari masa lalu dan fokus pada masa depan.