Matius 21:1-11

Maka pergilah murid-murid itu dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka.
(Matius 21:6)

Di masa pascapandemi ini, gereja dituntut untuk makin adaptif sekaligus kreatif. Dalam pelayanan ibadah Minggu misalnya, salah satu bagian dari inovasi pelayanan itu lahir dari tim multimedia dan sound system. Pada saat ibadah harus dilayankan secara daring karena pandemi Covid-19, tim multimedia bekerja keras di balik layar agar tayangan video ibadah tetap dapat diikuti dari rumah. Audio yang jernih dan berkualitas juga harus terus diupayakan oleh tim sound system gereja. Maka, gereja patut mengapresiasi pelayanan dari tim yang bekerja dari balik layar ini.

Karya para murid Yesus bukan hanya tertampil di depan layar yang dapat disaksikan semua orang yang mereka jumpai. Injil hari ini menggambarkan kerja para murid di belakang layar. Mereka bekerja sama untuk menyiapkan pelayanan Yesus kepada umat. Mereka mengerjakan segala sesuatu yang diperintahkan Yesus sebagai langkah persiapan bagi perjalanan-Nya. Di tengah situasi menjelang penyaliban Tuhan, rombongan Yesus sudah dekat Yerusalem, tepatnya di Betfage di Bukit Zaitun, lalu Yesus mengutus dua orang murid-Nya berjalan lebih dulu menuju kampung di depannya. Mereka harus menyiapkan dua keledai bagi Yesus, Sang Raja Damai, yang akan memasuki Yerusalem. Keduanya bekerja dan melakukan persis seperti yang Yesus perintahkan. “Tuhan membutuhkannya” menjadi pesan yang harus disampaikan kepada pemilik keledai. Di balik kisah “sukses” Yesus memasuki Yerusalem yang disambut orang banyak dengan meriah dan gembira, ada peran di balik layar dari para murid. Sebuah tugas kecil, tetapi penting: Meminta dan mempersiapkan keledai tunggangan bagi Tuhan.

Teens, setiap kita memiliki karunia. Semua karunia sama berharganya. Melayani tidak harus di depan layar dan intensif berinteraksi dengan orang banyak. Jika kamu menggemari teknologi visual atau audio, pakailah untuk pelayanan bagi Tuhan.