Demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam
Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang
terhadap yang lain.
(Rom.12:5)

Pernahkah saudara mengalami tangan yang teriris pisau? Walau mungkin itu bagian kecil dari anggota tubuh kita, tetapi seluruh anggota tubuh merasakan nyeri, sakit dan perihnya. Tubuh kita memberi alarm untuk melakukan tindakan agar pendarahan berhenti dan memulai proses penyembuhan. Sekecil atau separah apa pun cidera yang dialami oleh salah satu bagian anggota tubuh akan dirasakan seluruh tubuh. Anggota tubuh selalu terhubung satu dengan yang lain.

Demikianlah relasi kita bersama seluruh anggota keluarga. Kita selalu terhubung satu dengan yang lain. Itu artinya kebahagiaan satu anggota keluarga akan menjadi kebahagiaan anggota keluarga lainnya. Kesulitan satu anggota keluarga menjadi kesulitan anggota keluarga lain. Kesatuan rasa ini membuat anggota keluarga bereaksi dan bertindak saling mendukung dan menguatkan. Keterhubungan anggota keluarga adalah nilai dan cara hidup yang perlu diajarkan dan dibiasakan dalam keseharian di setiap pengalaman dan peristiwa. Jika kita terbiasa untuk membangun relasi yang terhubung maka ikatan persaudaraan itu akan semakin kuat dan kokoh. Mari kita terus pelihara keterhubungan anggota keluarga kita satu dengan yang lainnya.

DOA:
Ya Allah seperti Engkau selalu terhubung dengan kami di dalam
cinta-Mu ajarlah kami untuk juga terhubung dengan anggota
keluarga dan sesama kami agar kesatuan hati di antara kami
bertumbuh semakin kuat. Amin.