Yesaya 56:1-8

“Dan orang-orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN untuk melayani Dia, untuk mengasihi nama TUHAN dan untuk menjadi hambahamba-Nya ….”
(Yesaya 56:6)

Di dalam ibadah Minggu ada bagian prosesi masuk. Alkitab berada paling depan, lalu disusul pengkhotbah dan pelayan ibadah lainnya. Mengapa Alkitab harus dibawakan oleh penatua? Alkitab menjadi simbol kehadiran Tuhan dalam ibadah melalui firman-Nya. Majelis Jemaat sebagai penanggung jawab ibadah, memercayakan pewartaan firman kepada pengkhotbah. Itulah mengapa Alkitab diserahkan kepada pengkhotbah. Menariknya, prosesi masuk juga menjadi simbol dari arak-arakan umat Tuhan dalam perjalanan hidup yang dipimpin Tuhan. Jemaat yang hadir adalah umat Tuhan yang ikut serta melakukan perjalanan iman. Tuhan menyambut seluruh keberadaan dan pergumulan kita. Melalui ibadah, Tuhan menyatakan pertolongan dan berkatnya bagi setiap umat-Nya.

Menyembah Allah melalui ibadah menjadi salah satu hal penting dalam hidup umat Allah. Semua orang dari berbagai suku dan dengan beragam pergumulan, diterima dan disambut Allah dalam ibadah kepada-Nya. Hal inilah yang ditegaskan melalui kesaksian Nabi Yesaya. Penyertaan dan berkat diberikan kepada semua orang yang rindu beribadah dengan sungguh kepada Allah. Berkat dan penyertaan itu tidak hanya terbatas kepada orang Israel saja, tetapi kepada semua bangsa yang menyembah Allah. Alih-alih ditolak, justru Allah mengasihi dan memakai bangsa selain Israel untuk menyatakan kebaikan Allah. Hal itulah yang melatarbelakangi sambutan Allah kepada bangsa asing yang bukan Israel. Allah bersabda kepada bangsa asing yang percaya kepada-Nya itu, “Namamu akan diingat di dalam Rumah-Ku dan di antara bangsa-Ku. Kamu Kuberi nama abadi yang tak akan dilupakan.”

Teens, melalui ibadah, Allah menyambut setiap orang yang datang dengan beragam pergumulan. Semua diberkati dan diutus untuk hidup memberkati.