Yohanes 7:40-52

Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.”
(Yoh. 7:40)

Selain sikap bersungut-sungut, ada sikap negatif lain yang biasanya ditujukan pada sosok atau pribadi tertentu. Istilah yang sering digunakan untuk hal ini ialah bergunjing atau bergosip. Gosip biasanya muncul karena adanya asumsi subyektif yang bersifat negatif atas informasi yang beredar. Informasi itu biasanya tidak dilengkapi fakta dan data yang akurat.

Dalam pelayanan-Nya, Yesus pun sering kali menjadi sasaran pergunjingan, karena perkataan dan tindakannya yang sering menyinggung tingkah laku para Ahli Taurat dan orang Farisi. Sebagian orang menyebut Yesus adalah Mesias, tetapi sebagian lagi meragukannya. Mengapa demikian? Penyebabnya ialah kurangnya kemauan untuk menggali informasi yang benar. Nikodemus mengatakan, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Di sinilah letak permasalahannya, yaitu ketika orang-orang lebih cepat menghakimi sebelum mendengar perkataan Yesus serta melihat perbuatan-Nya. Yesus kerap kali menjadi bahan gosip di antara mereka. Gosip itu semakin parah ketika dikaitkan dengan hukum Taurat dan penilaian subyektif yang tidak seimbang dari para Ahli Taurat.

Youth, tentu kita semua pernah mengalami situasi di mana kita dipergunjingkan oleh orang di sekitar kita. Pasti rasanya tidak nyaman, bukan? Kita ingin sekali mengklarifikasi atau meluruskan berita buruk yang telah beredar dengan liar. Begitu pula iman kita pada Kristus. Bila kita tak sungguh-sungguh mendengar suara-Nya, maka keyakinan iman kita akan mudah untuk dikaburkan akibat kita lebih mendengarkan perkataan-perkataan negatif yang berasal dari gosip yang beredar. Karena itu, mari kita mempertajam pendengaran kita akan perkataan Yesus, agar kita tidak mudah hanyut dalam pergunjingan atau malah menjadi sumber penyebaran gosip.

1. Apa yang sedang dipertentangkan di antara orang banyak?
2. Bagaimana cara kita merespons gosip yang beredar?

Pokok Doa: Lebih tajam mendengar dan bijak menyikapi berita.