Lukas 15:11-24

“Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.”
(Lukas 15:20)

Seorang pemikir Kristen terkenal abad ke-20 bernama Karl Barth pernah ditanya oleh mahasiswanya, “Jika Anda merangkum seluruh pengajaran Anda tentang Kekristenan, kira-kira apa kesimpulannya?” Yang menarik, Barth menjawab bukan dengan kata-kata yang sulit dipahami. Ia teringat pada sebuah lagu Sekolah Minggu yang sering dinyanyikannya sewaktu kecil yang liriknya demikian: Yesus sayang padaku, Alkitab mengajarku.

Si anak bungsu dalam kisah Alkitab hari ini memang telah keliru dalam mengelola harta warisan yang diberikan oleh ayahnya. Ia berfoya-foya sampai hartanya habis tidak tersisa. Keadaan ini membuatnya harus bekerja di kandang hewan. Pemilik peternakan tidak memberinya makanan yang layak sehingga di tengah kelaparan si bungsu terpaksa menikmati makanan binatang. Lalu ia teringat kepada ayahnya yang baik dan mengasihinya. Ia pun segera memilih untuk kembali pulang. Dari kejauhan ayahnya melihat anaknya ini. Sang ayah berlari mendapatinya, memeluk, mencium, mengganti seluruh pakaiannya yang kotor dan bau, lalu merayakan pulangnya sang anak. Kamu pasti tahu maksud dari cerita ini, bukan? Ya, Allah sangat mengasihimu. Jesus loves you.

Teens , di Alkitab ada begitu banyak kisah yang menunjukkan betapa Allah mengasihi manusia. Allah mengasihi umat Israel, Allah mengasihi orang berdosa, Allah mengasihi semua orang, bahkan Tuhan Yesus mengajarkan untuk mengasihi musuh. Alkitab memang menjadi sumber utama untuk belajar bagaimana Allah mengasihi manusia dan manusia mengasihi sesamanya yang lain serta alam ciptaan-Nya. Masih rutinkah kamu membaca Alkitab di tengah aktivitas sebagai pelajar? Masih bertekunkah kamu untuk merenungkan firman Tuhan? Mari terus tumbuhkan semangat dan tekad untuk rajin membaca Alkitab!