BERSUKACITA SENANTIASA
Bersukacitalah senantiasa.
(1Tes. 5:16)
Apa saja yang bisa membuat Sobat Lansia merasa sukacita? Apakah keluarga? Kondisi finansial? Kesehatan? Komunitas gereja? Ataukah hal lainnya? Tentu semua hal tersebut memang bisa menjadi faktor pendorong kita untuk merasa sukacita. Namun, kita perlu belajar juga untuk merasa sukacita dalam diri kita sendiri, dan tidak perlu bergantung pada situasi atau orang lain di luar diri kita. Sebab, bila tidak, sukacita kita akan sangat mudah datang dan pergi.
Sobat Lansia, Rasul Paulus menasihati jemaat untuk bersukacita senantiasa. Artinya, dalam situasi dan kondisi apa pun, suka cita tetap bisa dialami jemaat. Sukacita bersumber dari Tuhan dan tinggal tetap dalam diri kita berhadapan dengan naik turunnya kehidupan. Sukacita itu tidak bergantung pada waktu, situasi, atau tempat tertentu. Sobat Lansia, menyadari bahwa hidup kita berada di dalam Tuhan walaupun memang di sana sini ada hal-hal yang tidak ideal terjadi, adalah hal yang membuat kita bisa bersukacita. Lagi pula, bukankah keajaiban hidup itu selalu hadir dalam diri kita dan di sekitar kita, seperti langit biru, pepohonan, atau senyum anak kecil, asalkan kita mau menyadarinya. Mari Sobat Lansia, kita syukuri semua hal tersebut dan bersukacita senantiasa di dalam Tuhan.
DOA:
Tuhan, Engkaulah sumber sukacita kami yang memampukan kami untuk bersukacita senantiasa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama