Kendali
Mazmur 131
TUHAN, aku tidak tinggi hati, dan tidak memandang dengan sombong; aku tidak mengejar hal-hal yang terlalu besar atau hal-hal yang terlalu ajaib bagiku.
(Mazmur 131:1)
Suatu kali ada kutipan wawancara dari seorang putra mantan tokoh politik terkenal di Indonesia yang marak diperbincangkan kaum muda. Dalam kutipan wawancara itu, sang pemuda menyatakan keputusannya untuk membebaskan diri dari segala hal yang tidak mampu dikontrol oleh dirinya, termasuk pasangan hidup atau pernikahan. Menurut sebuah filosofi yang dianutnya, segala hal yang tidak dapat dikendalikan oleh manusia hanya akan mendatangkan tambahan penderitaan dalam hidup manusia. Teens, segala hal yang tidak dapat kita kendalikan memang sering kali mendatangkan kekhawatiran dalam hidup kita.
Kondisi kesehatan yang tidak selalu dapat dikendalikan membuat kita gelisah. Usia hidup yang tidak dapat dikendalikan juga membuat kita cemas. Bahkan, teman-teman yang ada di luar geng kita juga bisa membuat kita cemas karena kita sadar bahwa mereka tidak bisa kita kendalikan. Jika kita sadar bahwa tidak semua hal di dunia ini bisa kita kendalikan, bagaimana kita harus menyikapi kenyataan ini? Sang pemazmur mengatakan di hadapan Tuhan bahwa ia tidak “tinggi hati” dan tidak “memandang dengan sombong”. Ia sadar akan segala keterbatasannya sebagai manusia sehingga ia tidak ingin “mengejar hal-hal yang terlalu besar” dan “ajaib” baginya (ay. 1). Dengan kata lain, sang pemazmur sadar betul bahwa tidak semua hal dapat ia kendalikan dengan tangannya sebab ada Tuhan yang jauh lebih besar dan berkuasa daripada dirinya. Itu sebabnya di hadapan Tuhan ia memilih untuk menenangkan dan mendiamkan jiwanya, seperti seorang anak yang berbaring dekat ibunya setelah ia selesai menyusu (ay. 2).
Teens, tidak semua hal dalam hidup ini dapat kita ketahui atau kita kendalikan. Jika kita tidak bisa dan tidak boleh mengendalikan semuanya, percayalah bahwa tangan Tuhan yang tidak terlihat itu sanggup menolong kita melewati hal-hal yang ada di luar kendali kita.v
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama