BELAJAR TAAT
Tetapi tidaklah didengarkan mereka perkataan ayahnya itu ….
(1 Samuel 2:25)
Pak Kamto menegur Sinta saat ulangan IPA . “Sinta, kenapa kamu melihat ke bawah terus? Kamu menyontek, ya?” “Tidak kok, Pak. Didi yang menyontek,” jawab Sinta. “Jangan asal menuduh dong, Sinta. Aku tidak menyontek,” ujar Didi kesal. Pak Kamto berjalan mendekati meja Sinta. Ia pun menemukan kertas sontekan di laci meja Sinta. “Sinta, kamu masih tidak berubah ya, masih menyontek! Kamu juga telah menuduh Didi,” kata Pak Kamto menegur Sinta.
Adik-adik, Sinta tidak taat, ya. Dulu ia pernah ketahuan menyontek dan sekarang mengulanginya lagi. Mari kita membaca 1 Samuel 2:22-25! Imam Eli memiliki dua anak bernama Hofni dan Pinehas. Mereka tidak taat kepada Imam Eli, bahkan kepada Tuhan. Mereka suka mengambil kurban persembahan dan melakukan perbuatan yang tidak benar. Walaupun Imam Eli sudah menasihati mereka, mereka tidak mau mendengarkannya.
Adik-adik, ayo kita belajar taat kepada orangtua, guru dan teman yang memberi nasihat baik kepada kita. Jangan kita melawan atau membantah karena akan membuat mereka menjadi sedih. Juga, untuk kebaikan kita.
Doa:
Bapa di Surga, aku mau belajar untuk taat. Mampukanlah aku ya,
Bapa. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama