PAHIT MANIS HIDUP
Sebab itu perempuan-perempuan berkata kepada Naomi: “Terpujilah TUHAN, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus.”
(Rut. 4:14)
Novel The Old Man and the Sea karya Ernest Hemingway mengisahkan nelayan tua bernama Santiago. Setelah 84 hari tidak beruntung menangkap apa pun, pancingnya mengait seekor ikan yang sangat besar. Ia mempertahankan ikan tersebut dua hari dua malam dengan penuh kesakitan. Namun kemudian, ia membunuhnya. Sayangnya, segerombolan hiu memakani daging ikan itu dan hanya menyisakan tulang dan kepalanya. Sobat Lansia, bukankah pengalaman Santiago ini sering kali mirip dengan hidup kita? Ketidakberuntungan dan keberuntungan, pahit manis silih berganti.
Hidup Naomi pun demikian. Malapetaka datang silih berganti. Ia kehilangan segalanya. Namun, seperti Santiago, Naomi tetap bertahan. Ia menghadapinya dan mencoba segala kemungkinan yang ada, dengan balik kembali ke negerinya. Sobat Lansia, hidup memang penuh misteri. Kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di depan, entahkah itu malapetaka atau keberuntungan. Namun, marilah kita tetap bertahan dan terus berjalan menghadapinya. Mencoba segala daya upaya dan kemungkinan yang ada. Yakinlah, seperti Naomi, pada akhirnya kita pun akan mampu melalui semuanya itu.
DOA:
Tuhan, dalam pahit manisnya hidup yang selalu silih berganti, mampukan kami untuk bertahan dan menghadapinya. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama