KHAWATIR LAGI
Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa
dan permohonan dengan ucapan syukur.
(Flp. 4:6)
Sobat Lansia, entah berapa kali kita mendengar khotbah tentang kekhawatiran. Kita senang sekali bila mendengar nasihat yang mengatakan, “Jangan khawatir,” atau, “Serahkan kekhawatiranmu kepada Tuhan.” Saat itu rasanya Tuhan benar-benar mengambil kekhawatiran dari hati kita sehingga kita merasa tenang, nyaman, lega, dan damai. Namun, ada opa dan oma yang berkata bahwa tidak lama kemudian, rasa khawatir itu datang lagi. Rasa khawatir itu memenuhi hati kita lagi. Ada yang khawatir tentang masalah keuangan, masalah keluarga, masalah hari yang akan datang, masalah sakit penyakit, dan sebagainya.
Sekalipun kita tahu Tuhan menyertai kita, Tuhan tidak berubah, Tuhan akan menolong kita, dan sebagainya, tetapi mengapa rasa khawatir itu rajin mengunjungi ruang hati kita? Kadang kita melebih-lebihkan hal yang belum terjadi. Kita suka membayangkan hal buruk yang belum tentu terjadi dalam hidup kita. Lebih baik kita selalu mengingat kebaikan Tuhan, menghitung berkat-berkat Tuhan yang kita miliki saat ini, dan mengucap syukur atas semua pertolongan Tuhan dalam hidup kita. Dengan mengarahkan diri kepada kasih dan penyertaan Tuhan, kita tidak sibuk membayangkan hal yang menakutkan dan mengkhawatirkan.
DOA:
Ampuni kami, Tuhan, jika kami khawatir lagi terhadap hidup kami.
Kami ingin mengarahkan pandangan dan pikiran kami kepada
kebaikan-kebaikan Tuhan agar kekhawatiran tidak memenuhi hati
kami lagi. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama