Efesus 2:11-22

Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu “jauh”, sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus.
(Ef. 2:13)

Karena salah paham, Jones dan Beth berselisih. Padahal, mereka berdua adalah sahabat sejak kecil dan rumah mereka berdekatan. Mike, sahabat mereka berdua sejak kecil, merasa tidak nyaman dengan perselisihan Jones dan Beth. Mike kemudian menemui Jones dan Beth secara terpisah. Ia mendengarkan keluhan dan keinginan Jones dan Beth. Akhirnya, Mike mencoba untuk menganalisis dan berusaha untuk mendamaikan mereka berdua. Pada saat Mike berulang tahun, ia mengundang kedua sahabatnya itu untuk makan bersama. Ia menggunakan momen itu untuk memperdamaikan Jones dan Beth. Melalui peristiwa makan bersama itulah, Jones dan Beth kembali berdamai dan mencoba untuk menjalin kembali hubungan persahabatan mereka.

Menjadi pendamai (peacemaker) merupakan tugas yang tidak mudah. Namun, itulah yang dilakukan oleh Yesus. Ia memperdamaikan manusia dan Tuhan. Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib, Yesus mendekatkan manusia yang tadinya jauh dari Tuhan. Untuk menjadi pendamai dibutuhkan usaha dan mau untuk repot. Yesus sendiri mau mati di kayu salib dan mau menebus dosa manusia. Semuanya agar manusia dapat merajut kembali hubungan bersama Tuhan.

Youth, sama seperti Yesus yang mau menjadi pendamai antara Tuhan dan manusia, hari ini kita juga diingatkan untuk menjadi pendamai dalam kehidupan ini. Ketika ada perselisihan, kita memohon penyertaan Roh Kudus untuk mampu mendengar dan memiliki hikmat untuk bertindak. Dengan demikian, kita dipakai Tuhan untuk menjadi pendamai yang menjadi berkat bagi sesama.

1. Apa yang Yesus lakukan agar manusia mendekat kepada Allah?
2. Mengapa sulit untuk menjadi pendamai?

Pokok Doa:

Meminta penyertaan Roh Kudus agar menjadi pendamai.