Ibrani 2:10-18

Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.
(Ibrani 2:18)

Sebagai makhluk sosial, galibnya manusia hidup itu saling menolong. Tidak soal besar atau kecil, pertolongan adalah keniscayaan.

Penulis Surat Ibrani mengingatkan bahwa salah satu ciri kehidupan orang Kristen di mana pun adalah persaudaraan. Setiap orang Kristen menjadi saudara di dalam dan melalui Yesus yang sudah menjadikan setiap orang sebagai saudara-Nya. Hal utama dalam hidup persaudaraan adalah kesediaan untuk saling menolong satu sama lain, khususnya ketika sedang menghadapi kesusahan atau penderitaan. Ini mudah diucapkan, tetapi sangat sulit dilakukan. Yang berlaku sering kali adalah menjadi saudara saat kita sedang susah dan orang lain senang. Namun, bila kita sedang senang dan orang lain susah, maka kita enggan untuk menjadi saudara. Hari ini kita diingatkan bahwa Yesus sudah lebih dahulu menolong kita saat Ia memberikan hidup-Nya di kayu salib. Ia rela menderita bagi setiap manusia yang dijadikan-Nya saudara. Yesus mengalami semua pencobaan dan penderitaan yang dialami manusia. Karena itu, Ia dapat menolong mereka yang menderita. Ia adalah penolong yang sejati bagi setiap orang Kristen dan semua manusia yang bersedia menerimanya.

Youth, sebagai orang Kristen, teladan kita yang pertama dan utama adalah Yesus. Bila Yesus bersedia untuk menolong kita tanpa pamrih, kita pun dipanggil untuk bersedia menolong sesama kita yang membutuhkan tanpa pamrih. Bila kita saling menolong, itu bukan sekadar karena kita adalah makhluk sosial, melainkan karena itu adalah panggilan kita sebagai murid Kristus. Saling menolong adalah wujud kesaksian kita bagi dunia.

1. Mengapa orang Kristen Ibrani harus diingatkan untuk saling menolong?
2. Hal-hal apa yang menyulitkan saat kita hendak menolong orang lain?

Pokok Doa:

Agar bersedia menolong sesama.