COBAAN INSANI MENGUJI KEBERIMANAN
Matius 4:1-11
Lalu Iblis meninggalkan Dia, dan lihatlah, malaikat-malaikat datang melayani Yesus.
(Mat. 4:11)
Cerita perseteruan Yesus dengan Iblis di padang gurun menarasikan peralihan tampilan peran Yesus dari seseorang yang dicobai menjadi dimuliakan. Terlihat klise. Namun, menarik apabila kita tidak menempatkan atau memosisikan Yesus sebagai pemenang sejak ayat 1. Tiga jenis peseteruan Yesus, yaitu: perut, privilese, dan harta-kuasa. Ketiga perseteruan ini adalah godaan insani dengan tampilan halus dan mulia.
Dengan kebutuhan makan tiga kali sehari, manusia secara pongah mengklaim berhak memperoleh makanan dengan cara apa pun. Perut sendiri dan keluarga lapar selalu menjadi alasan. Godaan itu ditentang oleh Yesus sebab seharusnya manusia tidak tergantung hanya pada makanan. Mungkin manusia mati tanpa makan, tetapi hidup bukan hanya soal makanan. Hidup adalah soal keberimanan pada Allah. Namun, keberimanan pada Allah seharusnya juga bukan alasan untuk bertindak pongah. Bagi Yesus, melakukan aksi menentang akal adalah kepongahan beriman yang justru mencobai Allah. Bentuk berseberangan dari mencobai Allah adalah menjual nama Allah. Silau harta dan kuasa dapat membawa kita meninggalkan Tuhan.
Ketiga perseteruan Iblis dan Yesus tersebut adalah ujian keberimanan kita. Bukti keberimanan bukanlah hafal ayatayat suci atau pengakuan verbal. Keteguhan menentang segala yang bertentangan dengan kehendak Allahlah yang merupakan bukti keberimanan atau tidak kepada Allah.
DOA:
Ampunilah saya yang mudah tergoda dengan mencemarkan nama-Mu. Amin.
Kej. 2:15-17; 3:1-7; Mzm. 32; Rm. 5:12-19; Mat. 4:1-11
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama