CERITAKU LAIN
1 Raja-raja 19:9-18
Dan sesudah api itu datanglah bunyi angin sepoi-sepoi basa. Segera sesudah Elia mendengarnya, ia menyelubungi mukanya dengan jubahnya, lalu pergi ke luar dan berdiri di pintu gua itu.
(1Raj. 19:12-13)
Setiap orang punya ceritanya masing-masing. Setiap orang senang menceritakan kisahnya kepada orang lain, terutama cerita yang hebat. Makin hebat cerita yang ia miliki, makin besar keinginan untuk menceritakan pada orang lain.
Selain Musa, tokoh yang menempati tempat utama dalam kehidupan orang Israel adalah Elia. Ia dikenal sebagai nabi yang sangat hebat bukan saja karena berani melawan Ahab, raja Israel yang kejam, melainkan juga karena ia membunuh empat ratus nabi Baal. Ia tidak mati. Ia diangkat ke surga dengan kereta kuda yang berapi. Tidak banyak catatan tentang Elia. Namun, dari yang sedikit itu, orang dapat mengetahui betapa luar biasanya Elia. Keluarbiasaan kisah Elia bertambah ketika dalam pelariannya setelah membunuh empat ratus nabi Baal, ia dijumpai TUHAN. Bila biasanya kehadiran TUHAN ditandai dengan tanda-tanda alam yang dahsyat, seperti angin besar dan kuat atau gempa atau api, dalam kisah Elia, kehadiran TUHAN ditandai dengan angin sepoi-sepoi basa. Ini bukan tanda yang biasa dijumpai. Namun, ini menjadi istimewa. Di situlah cerita Elia menjadi berbeda dengan para tokoh yang lain.
Youth, mungkin kisah hidup kita tidak sehebat kisah hidup orang lain. Kita tidak perlu berkecil hati. Ingatlah kisah Elia yang dijumpai TUHAN dengan peristiwa alam yang sangat biasa, tetapi justru menunjukkan bahwa ia istimewa di hadapan TUHAN. Percayalah bahwa setiap peristiwa dalam hidup kita adalah unik. Karena itu, kita tidak perlu mempertandingkannya dengan kisah hidup orang lain. Nikmatilah setiap cerita dalam hidup ini sambil percaya bahwa di dalam cerita hidup itu pun Tuhan hadir menjumpai kita.
1. Mengapa TUHAN menjumpai Elia?
2. Bagaimana kita dapat merasakan kehadiran Tuhan dalamperistiwa yang biasa?
Pokok Doa:
Agar kita peka merasakan kehadiran Tuhan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama