BERSIKAP BENAR KARENA IMAN
Ibrani 11:23-28
Karena iman maka ia … tidak takut akan murka raja. Ia bertahan … melihat apa yang tidak kelihatan.
(Ibr. 11:27)
Perikop enam ayat Surat Ibrani hari ini bertopik utama iman dan Musa. Sejak kelahirannya hingga tindakannya meninggalkan Mesir, Musa dilingkupi sikap iman. Baik iman orangtuanya maupun imannya sendiri menjadi landasan tindakan Musa. Semua tindakan tersebut merupakan sikap berani dalam menghadapi kekuatan penguasa Mesir. Dalam sikap imannya, Musa menempuh jalan sengsara dengan meninggalkan kesenangan dari dosa. Berkaca pada Kristus, Musa menyatakan sikap imannya dengan meninggalkan keistimewaan hidup di istana dan menempuh jalan salib demi membela kemanusiaan.
Hal beragama adalah hal beriman. Artinya, iman adalah terminologi agama. Iman juga adalah bahasa gereja. Gereja merayakan pernyataan atau pengakuan iman melalui katekisasi, ritual baptisan dan sidi, nyanyian, perayaan Perjamuan Kudus. Di luar ibadah, iman dinyatakan dalam program dan kegiatan gerejawi.
Iman dalam pengajaran firman Tuhan hari ini, bukan melulu berkaitan dengan surga dan neraka. Kita belajar dari firman Tuhan tentang Musa dan kehidupan berimannya. Iman adalah sikap menolak terhadap penindasan dan dehumanisasi. Artinya, sikap iman pengikut Kristus bukan sekadar mendemonstrasikan kesalehan, melainkan berprihatin dan berempati pada masalah kemanusiaan dan keadilan. Sikap beriman terlihat dalam meneladani Kristus yang berbela rasa dengan ketidakadilan yang dialami sesama.
DOA:
Pimpin saya dalam menerapkan iman melalui sikap membela yang lemah dan menegakkan nilai kemanusiaan. Amin.
Mzm. 2; Kel. 19:9b-25; Ibr. 11:23-28
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama