Yakobus 1:2-8

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan ….
(Yak. 1:2)

Tempat seseorang berdiri akan sangat memengaruhi apa yang ia lihat. Angka 6 bisa saja jadi angka 9, tergantung di mana ia berdiri.

Penulis Surat Yakobus mengajak jemaat Kristen di perantauan untuk punya cara pandang yang berbeda. Bila biasanya orang akan menghindari pencobaan dan memandangnya sebagai hal yang buruk, ia menyarankan sebaliknya. Anggaplah pencobaan sebagai kebahagiaan. Ini tentu saja bukan cara pandang yang biasa. Ia melihat bahwa setiap pencobaan adalah ujian agar orang memiliki ketekunan. Apakah orang tidak dapat belajar menjadi tekun tanpa melalui pencobaan? Tentu saja dapat. Namun, ketika seseorang jatuh ke dalam pencobaan, lihatlah itu sebagai kesempatan yang baik untuk belajar menjadi lebih baik. Dengan demikian, orang akan memliki cara pandang yang berbeda: cara pandang yang positif. Melihat rintangan sebagai tantangan, bukan halangan, untuk mencapai hal-hal yang lebih baik.

Youth, setiap orang punya jalan hidupnya sendiri dan itu berarti setiap orang juga punya persoalannya sendiri. Orang harus hati-hati dalam menjalani hidup agar tidak jatuh dalam pencobaan. Masa muda sering dilihat sebagai masa yang sarat dengan berbagai cobaan. Jangan sampai jatuh ke dalam pencobaan. Namun, bila terpaksa jatuh, lihatlah itu sebagai kesempatan untuk belajar. Dalam hal belajar, orang butuh ketekunan. Pakailah kesempatan itu untuk bertekun dalam mencapai apa yang hendak diraih. Lakukanlah semua itu bukan dengan keluh kesah, melainkan dengan kebahagiaan. Bila kita memiliki cara pandang seperti ini, niscaya hidup akan lebih bermakna.

1. Mengapa orang jatuh ke dalam berbagai pencobaan?
2. Apa yang perlu dilakukan untuk memiliki cara pandang yang lebih positif?

Pokok Doa:

Agar dapat memiliki cara pandang yang lebih baik.