Mazmur 37:1-17

Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.

(Mzm. 37:8)

 

 

Dalam hidup ini selalu saja ada pihak-pihak tertentu yang menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. Mereka tidak segan-segan berbuat curang dan berbuat jahat. Orang-orang semacam ini ada di mana-mana: di kampus, di tempat kerja, bahkan di gereja.

 

Pemazmur menyadari keberadaan orang-orang yang suka berbuat curang dan melakukan kejahatan. Ia pun sungguh memahami bahwa kita dapat dengan mudah dipenuhi dengan kemarahan ketika kita menyaksikan orang-orang tersebut berhasil dan sukses. Namun, kemarahan membuat kita sulit untuk menguasai diri. Dalam kemarahan kita dengan mudah melakukan tindakan-tindakan gegabah dan menjadi kurang berhati-hati. Itulah sebabnya berkali-kali pemazmur menasihatkan agar jangan marah. Tidak hanya itu, ia pun mengajak kita untuk berdiam diri di hadapan Tuhan, menantikan Tuhan, dan meyakini bahwa Tuhan akan bertindak untuk menyatakan keadilan dan kebenaran.

 

Youth, ketika kita menyaksikan orang yang sukses dengan berbuat curang, kita tidak perlu marah dan reaktif. Marilah kita belajar bersabar dan menguasai diri. Arahkanlah pandangan kepada Tuhan. Bertekunlah dalam doa dan nantikanlah Tuhan yang akan bertindak pada waktu yang dikehendaki-Nya. Berhentilah marah. Janganlah iri hati kepada orang yang berbuat curang. Berusahalah menenangkan diri supaya dapat berpikir dengan jernih. Percayalah kepada Tuhan dan tetaplah setia melakukan kebaikan.

 

1. Apa nasihat pemazmur ketika kita menyaksikan orang yang berbuat curang?

 2. Hal apa saja yang perlu Anda lakukan untuk mengendalikan kemarahan?

 

 

Pokok Doa:

Agar dapat menenangkan diri dan berpikir dengan jernih.