Lukas 1:67-79

“… untuk menyinari mereka yang diam dalam kegelapan dan dalam naungan maut untuk mengarahkan kaki kita kepada jalan damai sejahtera.”

(Luk. 1:79)

 

 

Pengalaman umat beriman di dalam Alkitab tidak lepas dari berbagai situasi yang sulit dan momen yang penuh tantangan. Namun, dalam semuanya itu, umat mengalami tuntunan dan penyertaan Tuhan. Hal ini ditunjukkan lewat berbagai peristiwa, antara lain: umat yang dilepaskan dari penindasan dan perbudakan,
umat yang diselamatkan dari kejaran musuh dengan menyeberangi Laut Teberau yang terbelah, umat yang melintasi gurun dengan tuntunan tiang awan dan tiang api, umat yang berhasil memasuki “tanah perjanjian” meski harus menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat daripada mereka.

 

Nyanyian pujian Zakharia hendak merayakan keselamatan yang diberikan oleh Tuhan kepada umat-Nya. Bagi Zakharia, keselamatan bukanlah semata-mata perkara rohani dan perkara kehidupan setelah kematian. Keselamatan berarti Tuhan bertindak untuk melepaskan umat dari musuh dan kesulitan yang mereka hadapi. Lebih lanjut, Tuhan juga akan menuntun umat untuk beribadah kepada-Nya dalam kekudusan dan kebenaran. Keselamatan itu secara khusus dinyatakan dalam diri Yesus. Melalui kehadiran Yesus di dalam dunia, Tuhan melawat umat-Nya.

 

Youth, beriman tidak membuat kita bebas dari berbagai masalah dan kesulitan hidup. Sebaliknya, beriman berarti kita meyakini bahwa Tuhan akan menolong dan menyelamatkan kita dalam menghadapi setiap tantangan hidup. Kita pun hendaknya meyakini bahwa di tengahtengah kegelapan, Tuhan adalah “Sang Surya” yang menyinari kita. Ia akan menuntun dan mengarahkan kaki kita ke jalan damai sejahtera.

 

1. Apa makna dari keselamatan?

2. Apa/siapa yang dapat membantu Anda untuk mengingat penyertaan Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Agar meyakini tuntunan dan penyertaan Tuhan dalam hidup ini.