RUMAH AMANKU IALAH TUHAN
Mazmur 27:1-6
Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya.
(Mzm. 27:4)
Rumah ibadat kerap menjadi tempat pelarian untuk menyembunyikan diri dari persoalan-persoalan dunia. Di situ orang sibuk dengan ibadat ritual, lalu melupakan ibadat sosial. Disadari atau tidak, di kepala bercokol pemahaman yang membedakan dan mempertentangkan antara yang jasmani dan yang rohani. Rumah ibadat dipahami hanya sebagai rumah rohani.
Menarik untuk mencermati mazmur yang dinaikkan oleh Daud ini. Di sini ia memakai bebeberapa metafora untuk melukiskan tentang Tuhan dan pemeliharaan-Nya. Tuhan disebut sebagai “terang”, “benteng”, “kemah”, dan “bait”, tempat Daud berteduh, menemukan kekuatan dan tuntunan sehingga dia dapat terus melangkah. Bahkan, dengan Tuhan, Daud dapat mengalahkan masalah-masalah yang ia hadapi di dalam dunia. Tuhan menjadi laksana rumah yang nyaman dan aman sehingga Daud ingin berdiam terus dalam Tuhan, menyaksikan kemurahan dan kekuasaan Tuhan seumur hidupnya. Di dalam dan melalui “Rumah” itulah Daud melihat dunia dan menemukan harapan serta kekuatan.
Di dalam Yesus, Allah berinkarnasi dan kita semua menemukan “Rumah” yang aman dengan tinggal di dalam Yesus. Yesus tidak membawa kita untuk lari dari dunia, menjauhi yang sosial, tetapi menyertai dan memberikan kita kekuatan untuk menghadapi beragam masalah (sosial). Sama seperti Daud, kita pasti akan merasakan kemurahan-Nya yang besar Alhasil, kita juga akan berseru: “Rumah amanku ialah Tuhan!”
REFLEKSI:
Tuhan tidak berjanji bahwa akan terus ada panas tanpa hujan, atau sebaliknya. Namun, Tuhan akan selalu menjadi tempat perteduhan.
Mzm. 27:1-6; 1Sam. 15:34-16:13; Luk. 5:27-32
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama