JUJUR
Kata Yakub kepada ayahnya: “Akulah Esau, anak sulungmu.”
(Kejadian 27:19)
“Ma, tadi Sinta ketahuan menyontek lagi, padahal ia sudah pernah ditegur oleh guru. Ia juga berbohong; ia bilang tidak menyontek, padahal beberapa teman melihat ia menyontek. Menyontek dan berbohong kan perbuatan tidak jujur ya, Ma?” kata Didi kepada Mama. “Iya betul, Di. Tuhan mau kita berbuat jujur,” ujar Mama kepada Didi.
Adik-adik, mari kita membaca Kejadian 27:18-27! Ishak sudah tua. Matanya tidak dapat melihat dengan jelas. Sebagai anak sulung, Esau dipanggil ayahnya untuk diberkati. Ishak meminta Esau untuk berburu dan memasak hasil buruannya menjadi makanan yang enak bagi Ishak. Namun, sementara Esau pergi berburu, Yakub datang sambil membawa makanan untuk Ishak. Yakub berbohong dengan mengatakan bahwa ia adalah Esau. Lalu, Ishak pun memberkati Yakub.
Adik-adik, Yakub berbohong kepada ayahnya yang sudah tua dan tidak dapat melihat dengan jelas. Jangan kita meniru perbuatan Yakub, ya. Kita harus belajar untuk jujur, berkata yang sebenarnya dan melakukan yang baik.
Doa:
Bapa di Surga, tolong aku untuk berkata dan berbuat jujur. Dalam nama Tuhan Yesus aku berdoa. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama