DOSA YANG DIAMPUNI ADALAH YANG DIAKUI
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: “Aku sudah berdosa kepada TUHAN.” Dan Natan berkata kepada Daud: “TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.”
(2Sam. 12:13)
“Di suatu kota, ada seorang kaya raya dan seorang yang sangat miskin. Si kaya mempunyai banyak domba dan lembu sapi, si miskin tidak punya apa-apa selain seekor anak domba betina. Si miskin sayang kepada anak domba itu seperti anaknya sendiri. Suatu hari, orang kaya itu kedatangan tamu, tetapi ia sayang mengambil seekor dari dombanya atau lembunya untuk menjamu tamunya itu. Jadi, ia mengambil anak domba kepunyaan si miskin itu.” Kisah ini diceritakan oleh Natan kepada Daud. Mendengar kisah itu, Daud murka. “Orang kaya itu harus dihukum mati!” perintahnya. Namun, Natan berkata kepada Daud, “Engkaulah orang itu.” Kisah ini adalah gambaran perbuatan jahat Daud yang mengambil Batsyeba, istri Uria. Mendengar itu, Daud mengakui dosanya, menyesalinya, dan memohon ampun kepada Tuhan.
Sobat Lansia, bagaimanakah reaksi kita ketika aib dan kesalahan kita diungkapkan di depan hidung kita sendiri? Marah? Tersinggung? Menyangkal? Atau kemudian timbul kebencian kepada orang yang mengungkapkan itu? Semua itu bisa dilakukan oleh Daud, tetapi ia tidak melakukannya. Daud mengambil langkah untuk mengakui dosanya yang memalukan itu, menyesali perbuatannya, dan memohon pengampunan Tuhan. Tuhan pun mengampuninya.
DOA:
Ya Tuhan, berilah kami kerendahan hati serta keberanian untuk mengakui dosa-dosa kami, menyesali, dan memohon pengampunan-Mu. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama