Stop Mencari Gara-Gara
Mikha 2:8-11
Tetapi kamulah yang bangkit sebagai musuh terhadap umat-Ku.
(Mikha 2:8)
Hampir saja Adi terjatuh. Ia sedang asyik mengerjakan tugas di kelas ketika dari belakang Badu mendorong kursinya. Adi terkejut. Badu malah tertawa senang. Suasana kelas pun menjadi ribut. Ibu guru yang mengetahui kejadian itu segera bertindak. Ibu guru meminta Badu meminta maaf kepada Adi. Lalu sebagai hukuman, ia memberikan tugas sekolah dua kali lipat lebih banyak kepada Badu. Badu yang mencari gara-gara pun menanggung sendiri akibatnya.
Sikap “suka mencari gara-gara” ada di mana-mana, termasuk dalam cerita Alkitab. Pemimpin Yerusalem dan orang kaya mencari gara-gara dengan rakyat. Mereka “merebut jubah dari orang yang suka damai”. “Merebut jubah” di sini berarti merampas dan mempermalukan. Mereka merampas dari rakyat yang suka hidup damai dan tenteram. Mereka mengambil rumah rakyat sehingga para ibu harus keluar dari rumah sendiri dan anak-anaknya pun kehilangan tempat tinggal. Para pemimpin ini hanya mau mendengarkan orang yang datang mereka-reka atau mengarang-ngarang nubuat palsu. Mereka hanya mau mendengar nubuat tentang “anggur dan arak”, artinya yang enak-enak dan memabukkan. Mereka tidak mau mendengar nubuat yang sebenarnya tentang teguran Tuhan atas perbuatan mereka yang suka mencari gara-gara.
Teens , jangan suka mencari masalah dengan orang lain, ya, apalagi dengan berbuat jahat. Kalau kita suka mencari gara-gara, kita sendiri yang akan menanggung akibatnya. Karena itu, berusahalah untuk hidup damai. Saat di sekolah berusahalah agar kamu berteman dengan baik dengan siapa saja agar suasana kelas pun tenang dan menyenangkan. Saat suasana kelas tenang, kita pun dapat mengikuti pelajaran dengan baik. Berhentilah mencari gara-gara!
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama