Mazmur 148

Biarlah semuanya memuji-muji TUHAN ….

(Mzm. 148:13)

 

 

Berdasarkan Mazmur 148, Fransiskus dari Assisi menyusun sebuah kidung spiritual berjudul Canticle of the Sun. Dalam karyanya itu, Fransiskus memanggil matahari, angin, dan api sebagai saudara laki-laki serta bulan, air, dan bumi sebagai saudara perempuan. Meskipun manusia memiliki tanggung jawab unik untuk mengawasi ciptaan lainnya, mereka pada akhirnya dipanggil untuk memuji Tuhan, seperti semua ciptaan Tuhan lainnya.

 

Mazmur 148 adalah bagian penutup dari mazmur yang menawarkan dan menyerukan pujian kepada Tuhan. Pasal 146-150 dihubungkan dengan kata-kata “memuji Tuhan” yang muncul di ayat pertama dan terakhir dari setiap mazmur. Mazmur ini memusatkan perhatiannya pada kendali Tuhan atas seluruh tatanan ciptaan sebagai alasan untuk memuji. Manusia dan seluruh ciptaan diajak untuk memuji Tuhan. Secara tersirat, pemazmur mengemukakan gagasan penting tentang “Tuhan memerintah” di tengah krisis teologis yang muncul pada sekitar masa pembuangan dan periode pascapembuangan. Gagasan ini dikaitkan dengan pengakuan serta pengalaman iman Israel bahwa Tuhan memegang kendali atas seluruh ciptaan. Inilah landasan dari tindakan memuji-muji Tuhan.

 

Youth, bukankah Mazmur 148 selaras dengan peristiwa Natal? Kelahiran Yesus Kristus, Putra Natal, adalah sumber pengharapan dan kegembiraan kita di tengah kesusahan, pergumulan, dan kesukaran hidup. Kehadiran dan karya-Nya yang membawa kehidupan kekal menjadi dasar kita untuk terus memuji dan memuliakan-Nya dalam segala musim kehidupan. Hanya Tuhanlah yang layak menerima pujian dan hormat serta rasa syukur kita.

 

1. Apa saja unsur-unsur yang memuji Tuhan dalam nyanyian pemazmur?

2. Apa yang biasa Youth lakukan sebagai bentuk memuji-muji Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Senantiasa memuji Tuhan dalam segala musim kehidupan.