Lukas 17:20-37

Dan sama seperti terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak Manusia.

(Luk. 17:26)

 

 

Live as if you were to die tomorrow. Hiduplah seolah-olah engkau mati besok. Sebuah kutipan ucapan bijak dari Mahatma Gandhi. Ia hendak mengajak kita untuk berbuat kebaikan dan melakukan yang terbaik hari ini. Jangan ditunda lagi. Sebab, hari ini adalah kesempatan terakhir untuk melakukannya. Besok kita sudah tiada. Dengan pola pikir ini, kita dapat menghidupi hari-hari kita sepenuhnya sehingga tidak ada penyesalan kelak.

 

Yesus mengajar murid-murid-Nya tentang kedatangan Kerajaan Allah. Pertama, pada kedatangan-Nya yang pertama, Yesus mengalami penolakan dan penderitaan. Namun melalui penderitaan-Nya, Yesus memastikan bahwa pada kedatangan-Nya yang kedua, Ia akan tampil sebagai Raja. Kedua, yang lebih penting justru bagaimana seseorang mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangan-Nya yang kedua. Yesus memakai dua contoh di Perjanjian Lama, yaitu masa Nuh dan Lot. Pada masa itu, orang-orang di sekeliling Nuh dan Lot tidak memedulikan peringatan Tuhan untuk bertobat. Akibatnya, ketika waktu Tuhan tiba, mereka pun ditinggal dan dibinasakan.

 

Youth, kita mengimani bahwa Kerajaan Allah akan sempurna kelak saat kedatangan Kristus kedua kali. Kita tak tahu kapan. Namun, bukan berarti kita menyepelekannya. Sebab, respons masa bodoh justru dapat menjadi penyesalan yang terlambat. Seperti ucapan Mahatma Gandhi, jalanilah hari demi hari dengan berbuat kebaikan dan melakukan yang terbaik seolah-olah hari itu adalah hari terakhir kita untuk hidup. Karena itu, tetaplah antusias menantikan dan menyambut kedatangan-Nya dengan hidup menyenangkan hati-Nya.

 

1. Bagaimana kaitan kisah Nuh dan Lot dengan kedatangan Kristus kelak?

2. Jika Anda mati besok, bagaimanakah Anda menjalani hidup Anda hari ini?

 

 

Pokok Doa:

Melakukan yang terbaik hari ini.