TUHAN MENGHUKUM, TETAPI MEMBERI KEKUATAN
Yeremia 31:15-26
“… setiap kali Aku menghardik dia, tak putus-putusnya Aku terkenang kepadanya ….”
(Yer. 31:20)
Beberapa hari ini kita merefleksikan perikop Yeremia tentang penghukuman Allah. Allah menghukum karena umat Yehuda tidak taat. Yehuda tidak mau mendengarkan berita yang disampaikan Nabi Yeremia. Akibatnya, Tuhan menghajar dengan menyerahkan Yehuda kepada Babel, membuang orang-orang baik ke negeri-negeri asing, meninggalkan orang-orang tersisa di Yerusalem, dan meninggalkan Yerusalem dengan puing-puingnya. Namun, Tuhan tidak membuang umat-Nya dan melupakan mereka.
Tuhan mendengar ratapan Yehuda. Yeremia menyampaikan bahwa Tuhan memulihkan dan memberkati mereka. Tuhan mengganjar Yehuda dengan mengembalikan mereka ke Yehuda. Intinya, Tuhan Allah Israel, tidak membuang sama sekali umat-Nya karena Ia menyayangi kepunyaan-Nya. “Setiap kali Aku menghardik dia, Aku terkenang kepadanya. Tak dapat tidak Aku menyayanginya.” Bagaimanapun kejahatan umat-Nya, rasa sayang Tuhan kepada umat-Nya jauh lebih besar.
Orang beriman, sekali waktu, dengan sengaja dan sadar berbuat salah. Tuhan pun menghukum. Penghukuman Tuhan bisa sangat berat. Saat menjalani penghukuman, banyak alasan umat beriman untuk putus asa dan membiarkan diri sendiri semakin jatuh dan hancur. Namun, buat apa menghancurkan diri sendiri? Menangislah dan merataplah, tetapi buat apa berputus asa? Firman Tuhan meneguhkan bahwa Tuhan tetap memberi kekuatan sekalipun Ia menghukum kita. Tuhan tidak akan tidak menyayangi umat-Nya.
DOA:
Ya Tuhan, buatlah kami tetap berpengharapan dalam menjalani beratnya hukuman-Mu. Amin.
Mzm. 119:97-104; Yer. 31:15-26; Mrk. 10:46-52
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama