
MENGASIHI MUSUH

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”
(Mat. 5:44)
Salah satu kesenangan mendiang papa saya adalah menonton film silat berseri atau membaca buku silat yang juga berseri. Apakah yang menjadi tema utama dari film atau cerita-cerita silat yang berseri itu? Tentunya di sana ada kisah romannya, pertarungan-pertarungannya, tokoh jahat, jagoan, dan sebagainya. Namun, yang membuat cerita silat menjadi seru dan panjang adalah karena ada balas dendam.
Tema cerita balas dendam sebenarnya bukan hanya milik cerita silat berseri, melainkan sudah ada sejak zaman dahulu kala. Bahkan dalam Perjanjian Lama ada bagian yang mengajarkan bagaimana mata ganti mata, gigi ganti gigi, dan nyawa ganti nyawa. Pemahaman ini cukup melekat dalam kehidupan bangsa Yahudi. Tuhan Yesus mengajarkan sesuatu yang sangat berbeda dari kebiasaan yang ada saat itu, yaitu mengasihi musuh alih-alih mata ganti mata. Murid-murid Yesus diminta untuk mengasihi musuh, bahkan berdoa untuk mereka. Hal yang sama juga menjadi pelajaran bagi kita semua. Secara tidak sadar, pola balas dendam juga ada dalam hidup kita. Sekarang kita diminta untuk mengasihi dan mendoakan orang-orang yang telah menyakiti kita. Apakah kita mampu? Berdoalah dan Tuhan yang akan memampukan kita.
DOA:
Tuhan, mampukan kami agar dapat mendoakan orang-orang yang telah menyakiti kami dengan penuh ketulusan. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama