Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapih tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.

(Ef. 2:21-22)

Apa yang akan Sobat Lansia lakukan setelah membeli sebuah rumah? Tentu kita akan mengisi setiap ruangan yang ada dengan barang-barang sesuai kebutuhan kita. Apakah ada di antara kita yang barangnya di rumah tidak bertambah sejak pembelian rumah pertama kali? Seiring dengan berjalannya waktu, bertambahnya penghuni rumah, dan bertambahnya usia, maka kebutuhan kita pun bertambah. Tanpa kita sadari rumah kita “bertumbuh” baik dalam bentuk bangunannya maupun dalam bentuk isi dari rumah itu sendiri.

Seandainya kita adalah rumah, apakah diri kita juga mengalami pertambahan dan pertumbuhan? Pertanyaan selanjutnya adalah ke arah mana kita bertumbuh? Paulus mengingatkan jemaat di Efesus bahwa saat mereka menjadi pengikut Kristus, maka mereka yang tadinya “jauh” sudah menjadi “dekat” oleh darah Kristus (ay. 13). Bukan hanya dekat, bahkan disebut sebagai anggota keluarga Allah. Apa dampaknya? Pertumbuhan yang terjadi sebagai anggota keluarga Allah seharusnya ada di dalam Kristus. Demikian pula kita sebagai anggota keluarga Allah, hendaknya juga bertumbuh di dalam Kristus dan bertambah perlengkapan kita sesuai dengan perkembangan kita sebagai pengikut Kristus.

DOA:

Tuhan, kami bersyukur, karena darah-Mu, maka kami menjadi bagian dari anggota keluarga Allah. Mampukanlah kami, ya Tuhan, agar kami terus bertumbuh di dalam Kristus. Amin.