Filipi 2:25-30

Sebab oleh karena pekerjaan Kristus ia nyaris mati dan ia mempertaruhkan jiwanya untuk memenuhi apa yang masih kurang dalam pelayananmu kepadaku.

(Flp. 2:30)

 

 

Kalau dipikir-pikir, menjadi orang Kristen itu susah-susah gampang; tetapi rasanya lebih banyak susahnya daripada gampangnya, bukan? Mengapa begitu? Sebab, iman membuat seseorang bergumul ketika diperhadapkan pada pilihan-pilihan dalam hidup: yang benar, tetapi biasa-biasa saja atau yang salah, tetapi sangat menarik; kejujuran atau kebohongan; dan sebagainya. Menjadi orang Kristen yang bertanggung jawab memang bukan perkara yang mudah, bahkan bisa terasa merepotkan bagi sebagian orang.

 

Teks Alkitab hari ini memperlihatkan tentang orang-orang yang justru mau repot ketika menjadi pengikut Tuhan. Paulus, Epafroditus, dan jemaat Filipi—ketiganya membaktikan diri bagi Tuhan dengan luar biasa. Jemaat Filipi tidak tinggal diam ketika Paulus berada di penjara karena Injil. Mereka tetap menopang pemenuhan kebutuhan Paulus dan mengirimkan Epafroditus untuk mendampingi Paulus. Saking berkomitmennya dalam mengikut Tuhan dan pelayanan, Epafroditus bahkan sampai sakit dan hampir mati karenanya. Paulus sangat bersyukur atas komitmen iman mereka. Mengapa ketiganya mau repot-repot dan mengorbankan banyak hal, termasuk dirinya sendiri, ketika mengikut Tuhan? Sebab, mereka tahu betul bahwa apa yang sudah Tuhan lakukan adalah hal yang tidak ternilai. Itu adalah ungkapan syukur mereka.

 

Youth, ada banyak orang yang cepat menyerah, tidak mau repot, bahkan berbalik dari Tuhan ketika merasakan tantangan berat dalam mengikut Tuhan. Mengikut Tuhan memang tidak mudah, tetapi tidak mustahil untuk dikerjakan. Tuhan sudah mau repot-repot buat kita, lalu apa respons kita?

 

1. Apa yang disyukuri Paulus dalam teks Alkitab ini?

2. Mengapa kita harus mau repot dalam mengikut Tuhan?

 

 

Pokok Doa:

Diberikan hati yang teguh dan berkomitmen dalam mengikut