Lukas 18:9-14

“Sebab barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

(Lukas 18:14)

Entah mengapa penampilan sering kali menjadi barometer dalam memperlakukan orang lain. Mereka yang berpakaian sopan dan memakai aksesori yang menunjukkan identitas agama tertentu sering kali lebih dihormati ketimbang yang berpakaian sedikit terbuka dan tanpa aksesori agama. Orang begitu mudah percaya pada orang yang kelihatannya saleh ketimbang pada orang yang terlihat biasa-biasa saja. Perbedaan penampilan fisik tampak begitu menentukan dalam memperlakukan orang lain.

Begitu juga yang terjadi di zaman Yesus. Orang Farisi dan ahli Taurat begitu dihormati karena pakaian mereka yang indah dan mewah. Jubah yang mereka pakai juga berbeda dari jubah yang dipakai oleh kebanyakan orang. Jubah itu sekaligus sebagai penanda bahwa mereka lebih saleh daripada orang lain. Namun sayangnya, karena merasa lebih baik dan saleh, mereka pun memandang rendah orang lain. Melalui sebuah perumpamaan, Yesus hendak menegur sikap mereka. Bagi Yesus, kesalehan dan kebaikan hati seseorang tidak bergantung pada seberapa besar mereka dihormati sesamanya, tetapi bergantung pada seberapa besar mereka menghormati sesamanya. Lagi pula, Allah akan memandang benar orang yang rendah hati dan memandang bersalah orang yang sombong.

Teens, jangan mudah terkecoh oleh penampilan fisik seseorang. Mereka yang memakai kalung salib belum tentu lebih benar daripada mereka yang tidak memakai. Mereka yang terlihat rajin berdoa belum tentu lebih saleh daripada mereka yang terlihat jarang berdoa. Karena itu, jangan menghormati seseorang hanya karena penampilannya begitu saleh, lalu menghina yang lain hanya karena ia terlihat biasa saja. Hormatilah setiap orang yang memperlakukan sesamanya dengan sopan dan penuh penghargaan. Sebab, tak ada gunanya aksesori keagamaan yang dipakai jika tidak diikuti dengan teladan perilaku hidup yang baik.