BUKAN EMOSI SESAAT
Markus 10:17-22
Mendengar perkataan itu ia menjadi kecewa, lalu pergi dengan sedih, sebab banyak hartanya.
(Mrk. 10:22)
Johnny Cash dan June Carter adalah ikon kisah cinta romantis dari dunia musik country. Ketika mereka bertemu di sebuah pertunjukan musik, Johnny berkata kepada June, “Kamu dan aku akan menikah suatu hari nanti.” June tertawa dan berkata bahwa ia menanti saat itu. Perasaan cinta mereka bertumbuh cepat. Namun, jalannya ternyata tidak mudah. Johnny suka mabuk dan kecanduan obat amphetamine. Hal itu sangat menguji cinta mereka. Namun, mereka tidak pernah menyerah. Tentang June, Johnny berkata, “Ia mencintaiku tanpa syarat.” Mereka tetap bersama sampai mereka meninggal dengan selisih waktu hanya 4 bulan.
Mencintai memang bukan sekadar perasaan emosional sesaat pada pandangan pertama. Mencintai berarti selalu siap dengan segala konsekuensi dari cinta itu sendiri. Dalam teks Markus ini, seorang laki-laki datang kepada Yesus dengan penuh semangat. Ia ingin sekali mendapatkan hidup yang kekal. Namun, setelah Yesus memberitahukan apa yang harus diperbuatnya, termasuk menjual seluruh hartanya, ia pun kecewa dan segera pergi dengan sedih.
Untuk mengikut Yesus dan mendapatkan hidup yang kekal, memang bukan sekadar menuruti dorongan emosi sesaat atau gairah sentimental saja. Kita perlu menghitung seluruh harganya. Apakah kita sanggup bila kepada kita dituntut untuk meninggalkan segala kenyamanan hidup dan masuk dalam kehidupan seorang murid Yesus yang penuh dengan risiko?
REFLEKSI:
Sekadar “ingin” menjadi murid Yesus memang mudah, tetapi menjalaninya tidaklah mudah.
Mzm. 107:1-9, 43; Hos. 10:1-15; Mrk. 10:17-22
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama