Kesalehan Harian
2 Samuel 24:1-25
Lalu Daud mendirikan di sana mezbah bagi TUHAN dan mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Maka TUHAN mengabulkan doa untuk negeri itu, dan tulah itu berhenti menimpa orang Israel.
(2 Samuel 24:25)
Di Taize, desa kecil di Pegunungan Burgundy, di bagian timur Prancis, ada sebuah komunitas doa oikumenis yang dilayani para bruder. Komunitas Taize ramai sekali dikunjungi oleh anak-anak muda dari penjuru dunia. Anak-anak muda ini mengikuti ibadah doa harian meditatif dan membangun persekutuan lintas bangsa dan denominasi.
Di dalam teks Alkitab hari ini dikisahkan Tuhan yang murka kepada Israel dan menghukum mereka. Ini bermula dari perintah Daud untuk melakukan sensus terhadap penduduk Israel dan Yehuda. Beberapa penafsir menyebutkan kesalahan Daud adalah ia terlalu fokus menghitung jumlah tentara musuh sehingga lupa berapa jumlah penduduknya sendiri. Padahal, sebagai yang diurapi Tuhan, tugas Daud juga adalah bertindak sebagai gembala. Seorang gembala yang baik mesti mengenal domba-dombanya. Penafsir lain menyebutkan bahwa sensus ini untuk mengetahui kekuatan perang bangsa Israel: 800.000 orang Israel dan 500.000 orang Yehuda. Namun, ini hanya jumlah mereka yang dianggap mampu untuk berperang. Ini menimbulkan kesan Daud hanya menggantungkan keamanan bangsa Israel pada kekuatan militer, bukan pada Tuhan. Penafsir lain menyebutkan bahwa Tuhan meminta Daud melakukan sensus. Ini untuk mengetahui berapa orang dari bangsa Israel yang sungguh-sungguh masih menyembah Tuhan dan mempraktikkan kehidupan ibadah. Sebab, saat Tuhan menjatuhkan hukuman kepada umat Israel melalui penyakit sampar selama 3 hari, tetapi belum sampai 3 hari, 70.000 orang Israel mati. Hukuman ini berhenti ketika Daud mendirikan mezbah bagi Tuhan di tempat pengirikan Arauna, orang Yebus. Ternyata kehidupan doa dan penyembahan ini sangat dirindukan oleh umat; dan pemimpin harus memberi contoh yang baik dalam kehidupan spiritualitas.
Teens, dari 24 jam dalam sehari, berapa kalikah kamu berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan? Dari pengalaman Daud ini, kita melihat bahwa doa bukanlah “kewajiban”, melainkan “kebutuhan” orang percaya. Bahkan, doa adalah napas orang percaya. Di samping doa, orang Kristen juga mesti memiliki kesadaran untuk memberi persembahan. Berdoalah dan berilah persembahanmu karena cinta kasihmu kepada Tuhan. Sebab, Tuhan sudah lebih dulu mengasihimu tanpa syarat.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama