MEMPERHATIKAN KEPENTINGAN ORANG LAIN
… dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
(Flp. 2:4)
Seorang perempuan muda berkata kepada perawat bahwa ia tidak bisa mendampingi ayahnya yang stroke karena di rumah ada anaknya yang masih kecil dan memiliki kebutuhan khusus, yang harus juga dirawat dan didampingi. Perempuan itu tampak begitu lelah, tetapi tetap bergerak dengan sigap mengurus semua. Ia berusaha agar ayah dan juga anaknya dapat ditangani dengan baik. Ketika perempuan itu hendak pergi, terdengar caci maki dan berbagai kutukan keluar dari mulut ayahnya. Sang ayah ingin ia tetap tinggal di rumah sakit untuk mengurus semua keperluan dan kepentingannya. Ia tidak mau tahu betapa sulit sang anak berusaha mengatur agar semua orang dapat terurus dengan baik.
Sobat Lansia, setiap kita pasti senang jika anak kita memperhatikan kebutuhan dan kepentingan kita. Apakah salahnya? Tidak ada yang salah dengan hal itu. Namun, kita tidak boleh lupa bahwa selain kepentingan kita, ada kepentingan orang lain juga. Supaya kita hidup harmonis dan bahagia bersama teman dan keluarga, sebaiknya kita mengingat nasihat Rasul Paulus yang mengajar kita untuk tidak jadi orang egois yang hanya memikirkan kepentingan diri sendiri. Mari kita belajar memperhatikan dan menghargai kepentingan orang lain juga.
DOA:
Tuhan, ajarlah kami untuk tidak bersikap egois dan hanya memikirkan kepentingan kami sendiri. Tolong kami untuk mengingat kepentingan orang lain di sekitar kami, sehingga kami semua bahagia. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama