Seni Mendengarkan
2 Samuel 17:1-29
Sesudah itu berkatalah Husai kepada Zadok dan kepada Abyatar, imam-imam itu: “Ini dan itu dinasihatkan Ahitofel kepada Absalom dan kepada para tua-tua Israel, tetapi ini dan itu kunasihatkan.”
(2 Samuel 17:15)
Apakah kamu bisa menangkap pesan ketika ada beberapa orang berbicara kepadamu dalam waktu bersamaan? Saat berlibur di pantai, apa yang kamu rasakan saat mendengar suara angin dan desir ombak? Mendengarkan bukan hanya tentang menangkap pesan, melainkan juga berkaitan dengan suasana hati dan pikiran manusia. Selain menulis (writing skills) dan berbicara (speaking skills), setiap orang juga mesti memiliki seni mendengarkan (listening skills).
Saat ingin menyerang Daud, ayahnya, Absalom meminta nasihat dari beberapa orang dekatnya. Ahitofel, yang sejak semula ingin mendapatkan keuntungan dari kedudukan Absalom, mengusulkan untuk segera menyerang Daud agar rakyat ketakutan. Namun, Husai menasihati Absalom bahwa Daud dan orang-orangnya tidak akan mudah ditaklukkan, apalagi Daud masih raja yang sah. Nasihat Husai lebih logis. Ini juga sebagai peringatan kepada Absalom untuk menghormati Daud sebagai ayahnya dan yang diurapi Tuhan. Husai adalah sahabat Daud. Ia adalah bagian dari strategi Daud, bersama-sama dengan Imam Zadok dan Abyatar untuk mendapatkan informasi langsung dari istana. Di sinilah letak perbedaan kecakapan Daud dan Absalom dalam seni mendengarkan.
Teens, bagaimana kamu memutuskan hal penting dalam hidupmu? Ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan. Pertama, latihlah dirimu untuk mengambil keputusan agar kamu bertumbuh menjadi orang dengan self-esteem yang tinggi dan punya prinsip yang kuat di dalam hidup. Kedua, buatlah kalkulasi dampak yang akan terjadi untuk diri sendiri dan orang lain. Ketiga, dengarkanlah suara hatimu. Suara hati selalu menghadirkan suarasuara perdebatan. Mendengarkan suara hati adalah upaya memahami opsi-opsi yang telah kamu buat. Mendengarkan suara hati membantumu untuk meyakinkan diri sendiri bahwa apa yang diputuskan itu benar-benar lahir dari kedalaman diri sendiri. Sebab, keputusan menuntut keberanian untuk memberikan pertanggungjawaban.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama