Mengalah untuk Menang
2 Samuel 15:13-37
Daud mendaki bukit Zaitun sambil menangis, kepalanya berselubung dan ia berjalan dengan tidak berkasut.
(2 Samuel 15:30)
Ada sebuah ungkapan yang mengatakan, “Jangan membalas kebodohan dengan kebodohan. Itu akan memperberat usahamu. Jangan membalas keterpurukan akhlak, kecuali dengan kebijaksanaan dan kedewasaan.”
Sesaat usai Absalom mendeklarasikan dirinya sebagai raja Israel, ia pun hendak menduduki Yerusalem sebagai ibu kota pemerintahan dan menggulingkan Daud, yang adalah raja sah. Daud adalah raja yang berpengalaman dan menguasai strategi perang. Di usia remaja, ia sudah berhadapan dengan Goliat, pendekar elite Filistin yang sangat ditakuti Saul dan tentara Israel kala itu. Daud juga adalah orang yang diurapi Tuhan, yang selalu mengedepankan bimbingan Tuhan dalam mengambil langkah penting. Dalam menghadapi darah dagingnya sendiri, kematangan Daud pun terlihat. Bagi Daud, risiko pertumpahan darah dan perpecahan di tengah-tengah Israel bisa lebih buruk. Karena itu, ia lebih memilih untuk meninggalkan Yerusalem dan mengungsi ketimbang meladeni pertumpahan darah dengan anak dan orang-orangnya sendiri. Ia pun meratap karena tantangan ini datang dari dalam keluarganya sendiri. Meski meratap, ia tetap mengingat Tuhan yang selalu menolongnya. Ia lalu mempersiapkan strategi menghadapi pemberontakan Absalom.
Teens, bagaimana kamu menghadapi permasalahan di hidupmu yang bersumber dari orang lain? Belajar dari Daud, kamu bisa melihat langkah-langkah yang ditempuhnya: menghindari konflik terbuka dengan menahan diri dan mengungsi, mengamati pergerakan Absalom, menyusun strategi dan kekuatan, mencari informasi yang akurat, dan mengupayakan dialog untuk bernegosiasi. Ia juga melakukan self-management, yaitu olah batin dengan makin mendekatkan diri kepada Tuhan agar ia mampu menguasai dirinya sendiri. Meski sebenarnya mampu untuk melakukan pendekatan militer, Daud memilih untuk mengedepankan pendekatan yang sangat lunak, yaitu kekeluargaan. Nah, dari sini, kamu diajak untuk menjadi seorang active problem solver, yaitu orang yang bisa mengatasi masalah sendiri dan masalah di lingkungan masyarakat dengan berorientasi pada solusi.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama