TETAPLAH BERBUAT BAIK
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
(Gal. 6:9)
Seorang bapak menceritakan pengalamannya melakukan kebenaran firman Tuhan yang didengarnya dalam khotbah Minggu. Ia mau mulai membiasakan diri berbagi kasih dengan orang-orang di sekitarnya. Ia pun membelikan sarapan pagi untuk seorang ibu tunawisma yang sering dijumpainya, dan ia sendiri membeli makanan yang sama untuk dirinya. Senang rasanya bisa berbagi berkat. Namun, ternyata tidak semua perbuatan baik yang kita lakukan diterima sebagai sebuah kebaikan. Ibu itu malah menuduhnya melakukan penghinaan dengan memberinya makanan yang sudah rusak dan tidak layak untuk dimakan. Bagaimana mungkin? Ibu itu pasti sedang mencari gara-gara. Makanan yang diberikan kepada ibu itu adalah makanan yang sama dengan yang dimakannya pagi itu.
Sobat Lansia, mungkin kita pernah mengalami situasi yang sama dengan yang dialami bapak itu. Melakukan apa yang baik, tetapi malah dituduh melakukan yang jahat. Tanggapan orang mungkin bisa memengaruhi semangat kita. Apakah akan terus melakukan atau berhenti saja? Ketika kita berpikir untuk berhenti dan kapok berbuat baik, ingatlah apa yang dikatakan Paulus dalam bacaan hari ini. Jangan jemu-jemu berbuat baik. Kita tidak akan pernah kehilangan buah dari setiap kebaikan yang kita lakukan.
DOA:
Ketika orang tidak bisa melihat dan menghargai kebaikan yang kami lakukan, tolong kami untuk tetap bisa melakukan perbuatan baik, ya Tuhan. Peliharalah semangat kami supaya kami tidak jemu berbuat baik. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama