Sudut Pandang
2 Samuel 11:1-27
Perempuan itu menjadi isterinya dan melahirkan seorang anak laki-laki baginya. Tetapi hal yang telah dilakukan Daud itu adalah jahat di mata TUHAN.
(2 Samuel 11:27)
Hati-hati gunakan matamu. Karena Bapa di surga selalu lihat ke bawah. Hati-hati gunakan matamu. Kutipan lirik lagu Sekolah Minggu ini tidak berbicara tentang menjaga kesehatan mata, tetapi tentang menjaga sikap dari apa yang dilihat. Tontonan, bacaan, atau peristiwa yang kamu lihat setiap hari bisa berdampak pada tindakanmu dan perilakumu.
Di suatu sore Raja Daud berjalan-jalan di atas sotoh istana. Dari ketinggian itu, ia bisa melihat hamparan luas kota Yerusalem dan alam sekitarnya. Namun, matanya justru terfokus pada Batsyeba yang sedang mandi. Ia tidak dapat mengendalikan matanya dan selanjutnya tidak dapat mengendalikan hasratnya dan perilakunya. Daud pun terjebak dalam apa yang dilihatnya sehingga merancang perbuatan perzinaan dengan Batsyeba. Bahkan, ia juga merancangkan kematian Uria, suami Batsyeba.
Teens, bagaimana kamu menjaga perilakumu dari cara pandangmu? Cara seseorang memperlakukan orang lain sangat dipengaruhi oleh cara pandangnya. Cara pandang itu berkaitan dengan pola pikir seseorang. Setidaknya, ada dua cara pandang yang memengaruhi pola berelasi dengan orang lain. Pertama, cara pandang “aku-itu”. Di sini kita bisa melihat adanya ketimpangan dan ketidaksetaraan. “Aku” adalah subjek dan “itu” adalah benda. Bila kamu memandang orang lain lebih rendah daripada dirimu, maka dalam berelasi kamu akan cenderung untuk merendahkan, melecehkan, dan mengeksploitasi orang lain. Kamu merasa hanya dirimulah yang memiliki kuasa dan menentukan segala sesuatunya. Kedua, cara pandang “aku-kamu”. Cara pandang ini menempatkan “aku” dan “kamu” adalah sama-sama subjek. Ada pengakuan akan kesetaraan dan kesepadanan dengan orang lain. Ada sikap menghargai orang lain meski memiliki perbedaan. Cara pandang ini terbuka terhadap orang lain dan membuka dialog dalam berkomunikasi. Sudut pandang memperlihatkan posisi seseorang dan perspektifnya dalam melihat suatu peristiwa. So, sebelum kamu bereaksi dan bertindak, lihatlah jangan hanya dari sudut pandangmu, tetapi terutama dari sudut pandang Tuhan.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama