CUKUPLAH KASIH KARUNIAKU
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
(2Kor. 12:9)
Bagai mendengar petir di siang bolong, ketika Bu Tjiu mendengar bahwa anak satu-satunya, yang tadi berangkat kerja dengan tubuh yang sehat dan lengkap, mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke tempat kerja dan kemungkinan bisa mengalami kelumpuhan dari batas pinggang sampai kaki. Sejak kejadian tersebut, tak henti-hentinya Bu Tjiu berdoa. Bahkan, berbulan-bulan selama anaknya dirawat di rumah sakit, ia terus berdoa dan berpuasa, memohon dengan sungguh agar Tuhan berkenan menolong anaknya terhindar dari kelumpuhan. Bukankah ia dan anaknya adalah orang yang rajin bekerja bagi Tuhan? Setiap kali menjenguk anaknya, Bu Tjiu pulang dengan lesu. Tuhan tidak mendengar doanya.
Sobat Lansia, Rasul Paulus pun pernah berdoa. Beberapa kali ia memohon agar Tuhan mengangkat kelemahan dalam tubuhnya, tetapi Tuhan tidak mengabulkan doanya. Ia membiarkan kelemahan itu tetap ada, tetapi berjanji memberikan kasih karunia yang cukup bagi Paulus untuk menanggung semuanya. Jadi, jika Tuhan belum menjawab doa kita, bukan berarti Ia tidak mendengar doa kita. Ia selalu mendengar doa kita, hanya tidak selalu memberi seperti yang kita minta. Ia selalu memberi yang terbaik bagi kita dan menjamin bahwa kasih karunia-Nya cukup bagi kita semua.
DOA:
Terima kasih, Tuhan, karena kami tahu Engkau mendengar doa kami dan memberikan karunia yang terbaik bagi kami. Ketika kami tidak mengerti, beri kami keberanian untuk tetap percaya bahwa kasih karunia-Mu cukup bagi kami. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama