BERTAMBAH TEGUH DALAM IMAN
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.
(Flp. 1:22)
“Pendeta, sejak muda saya sudah punya banyak penyakit. Tetapi Tuhan memberkati saya dengan suami yang takut akan Tuhan, yang sudah menjaga saya dengan baik dan mewariskan iman kepada saya. Sekarang suami saya sudah tidak ada dan saya juga sudah begini tua. Mengapa Tuhan tidak panggil saya pulang saja?” kata seorang ibu kepada saya. Ibu ini dan suaminya dikenal sebagai orang-orang yang setia ikut persekutuan doa pagi sejak masih muda. Sekarang, dengan kaki yang patah serta komplikasi diabetes dan kanker di tubuhnya, ia merasa tidak ada apa pun lagi yang dapat dikerjakan oleh tubuh tuanya, selain hanya menjadi beban bagi anak-anaknya.
Sobat Lansia, bukankah dalam kelemahan kita juga sering merasa tidak berguna, kemudian bertanya mengapa kita tidak mati saja? Dalam kelemahan yang sama, Paulus justru mengajak kita untuk melihat hidup dengan cara yang berbeda. Paulus berkata, jika kita masih diberi hidup, walaupun tubuh kita lemah dan tidak berdaya, itu artinya masih ada pekerjaan yang Tuhan mau kita lakukan. Masih ada buah baik yang harus kita hasilkan. Dalam kelemahan, Tuhan mau kita menunjukkan buah ketekunan dan kesetiaan dalam mengiring Dia menjadi sebuah kesaksian. Dalam kelemahan, hendaklah kita bertambah teguh dalam iman.
DOA:
Tuhan, kuatkanlah kami untuk menghasilkan buah ketekunan dalam hidup kami. Sehingga, kami dapat tetap menyatakan kesetiaan iman, sekalipun saat ini kami harus menghadapi kelemahan tubuh. Amin.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama