MENERIMA MASA LALU
Kisah Para Rasul 26:1-18
“Semua orang Yahudi mengetahui jalan hidupku sejak masa mudaku ….”
(Kis. 26:4)
Kerusuhan tahun 1998 di Jakarta membuat seorang pemudi 18 tahun menyingkir dari tanah airnya dan melanjutkan kuliahnya di Singapura. Di sana ia harus menghidupi dirinya dan mengusahakan perkuliahannya dengan bekerja paruh waktu dengan menjaga toko bunga dan menyebarkan brosur agar bisa bertahan hidup. Kegagalan dalam bisnis sampingan pun pernah ia rasakan. Meski demikian, pemudi ini tak berdiam diri meratapi masa lalunya. Ia bertekad untuk hidup bebas dari utang dan bebas dari masalah finansial di usia 30 tahun. Dengan jerih payahnya, ketika usia 26 tahun ia sudah berhasil memiliki kekayaan sebesar 10 miliar rupiah. Pemudi itu bernama Merry Riana.
Tidak semua orang memiliki masa lalu yang menggembirakan. Demikian juga dengan Paulus. Ketika ia berhadapan dengan Agripa, ia mengatakan apa yang ia perbuat sejak hidup sebagai orang Farisi garis keras (Kis. 26:5), memasukkan orang Kristen ke dalam penjara dan menyetujui hukuman mati kepada mereka (Kis. 26:10), serta menyiksa mereka agar menyangkal iman mereka (Kis. 26:11). Paulus tak melupakan masa lalu yang ia perbuat. Justru melalui peristiwa masa lalu itulah Paulus bisa bersaksi atas perubahan hidupnya yang nyata.
Youth, masa lalu merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kita. Karena itu, beranilah mengakui, menerima, dan memaknai ulang masa lalu. Dengan demikian, masa lalu yang kelam pun bisa menjadi berkat bila dimaknai ulang dalam terang firman Tuhan. Masa lalu yang kelam bukan berarti hidup kita kini dan esok menjadi kelam.
1. Mengapa Paulus berani mengakui masa lalunya?
2. Pengalaman menyedihkan apa yang Anda miliki?
Pokok Doa:
Mohon kuasa Roh Kudus untuk menerima masa lalu yang pahit.
Pengganti ongkos cetak dan biaya pengiriman:
Rp. 70.000,-/tahun
Rp. 8.000,-/eksemplar
Pembayaran melalui:
Bank Mandiri - Jakarta, Kelapa Dua
A/C No. 165 0000 558743
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Marketing
BCA Bidakara
A/C No. 450 558 9999
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama
Persembahan Kasih melalui:
BCA Bidakara
A/C No. 450 305 2990
a.n. Yayasan Komunikasi Bersama