2 Samuel 1:17-27

Daud menyanyikan nyanyian ratapan ini karena Saul dan Yonatan, anaknya ….

(2 Samuel 1:17)

Menangislah bila harus menangis. Karena kita semua manusia. Manusia bisa terluka. Manusia pasti menangis. Dan manusia pun bisa mengambil hikmah. Lirik lagu yang dinyanyikan oleh Dewa 19 ini sederhana, tetapi mempunyai makna yang dalam, yang menunjukkan sisi kemanusiaan kita.

Orang sering beranggapan bahwa menangis adalah tanda cengeng atau sikap manja. Saat kanakkanak, kita sering dilarang, ditakut-takuti, atau diberi kompensasi berupa makanan atau mainan agar tidak menangis. Bahkan, dalam kedukaan orang buru-buru menghibur agar yang berduka berhenti menangis. Dosakah bila kita menangis? Tentu tidak! Dalam duka dan sedih, menangis itu baik dan wajar. Menangis menjadi cara memberi ruang di dalam hati untuk menerima dan mengolah kesedihan serta kedukaan. Menangis menjadi ekspresi emosi ketika kita tidak bisa menjelaskan peristiwa yang terjadi dengan kata-kata. Itulah yang dirasakan Daud dan umat Israel. Daud berduka atas kematian yang menimpa Raja Saul dan Yonatan, sahabatnya.

Teens, bagaimana kita seharusnya menangis? Pertama, kenali sumber kedukaan. Pada Daud, sumbernya adalah kehilangan pemimpin yang diurapi Tuhan, yakni Raja Saul dan kehilangan sahabat yang sangat dikasihinya, yaitu Yonatan, serta kematian rakyat juga prajurit Israel di medan perang. Kedua, it’s ok bila menangis dan meratap; it’s normal to cry untuk sebuah kehilangan yang berharga. Daud pun tidak menyembunyikan rasa dukanya. Ia bahkan mengajak umat Israel untuk bersama-sama meratap, menangis, dan berpuasa. Ketiga, berdukalah di dalam iman. Daud tidak menjadikan kedukaan sebagai alasan keterpurukan atau keterpisahan dari Tuhan. Daud mengolah rasa duka menjadi satu mazmur yang menampung rasa sedih sekaligus kepercayaannya pada rancangan Tuhan. Keempat, berduka itu ada batasnya. Menangis boleh. Berduka boleh. Namun, harus ada batasnya. Daud berduka “sampai matahari terbenam”. Because life must go on! Hidup ini digerakkan oleh pengharapan di dalam Tuhan.