Mazmur 121

Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.

(Mzm. 121:4)

 

 

Setelah piket jaga malam yang melelahkan, Dito hendak pulang ke rumahnya menggunakan kereta. Sesampainya di stasiun ia membeli tiket untuk keberangkatan pukul 06.00. Waktu menunjukkan pukul 05.40. Masih ada 20 menit lagi sampai kereta tiba. Dito pun memutuskan untuk merebahkan diri di bangku stasiun sembari menanti kedatangan kereta. Waktu berlalu, ternyata Dito tertidur. Saat ia terbangun ia sangat kaget karena waktu menunjukkan pukul 06.45. Akhirnya, ia pun harus menunggu kereta berikutnya.

 

Manusia memiliki kemampuan terbatas dalam bekerja. Secara fisik, ia membutuhkan waktu untuk beristirahat guna mengisi tenaga kembali. Namun, itu tak berlaku bagi Tuhan menurut gambaran pemazmur. Ia mengenal Tuhan yang konsisten menjaga umat-Nya sehingga pemazmur mengungkapkan hanya kepada Tuhanlah ia bersandar (Mzm. 121:2). Bukan mengandalkan diri sendiri. Bukan mengandalkan manusia lain. Bukan mengandalkan dewa-dewa lain. Hanya kepada Tuhan saja ia bersandar.

 

Meski demikian, bukan berarti kita menjadi manusia yang pasif dan tidak mengusahakan apa-apa. Bukan berarti juga kita mencobai Tuhan. Di ayat 7 dikatakan, “TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu.” Ini bukan pembenaran untuk kita, misalnya, berkendara dengan kecepatan tinggi atau minum racun. Bukan demikian. Youth, 24 jam penyertaan Tuhan menunjukkan bahwa Ia senantiasa menyertai kita meskipun kita diperhadapkan pada situasi sulit. Hari ini kita diingatkan bahwa sekalipun semua orang meninggalkan kita, ada Tuhan yang menyertai kita selama 24 jam.

 

1. Mengapa manusia terkadang melupakan penyertaan Tuhan?

2. Seperti apakah penyertaan Tuhan dalam hidup Anda?

 

 

Pokok Doa:

Mengingat Tuhan dalam menghadapi beban hidup.