Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

(Mzm. 42:6)

Seorang tukang sapu jalanan melihat sebuah mobil melintas pelan di dekat tempatnya bekerja. Ia melihat, di dalamnya ada seorang yang mengendarainya. Ia berkhayal, seandainya saja ia yang ada di dalam mobil itu, tentu ia tidak harus terus-menerus mengalami kekurangan biaya untuk menghidupi keluarganya. Sedangkan bapak yang sedang mengendarai mobil mewah itu juga melirik kepada bapak tukang sapu itu, pasti hidupnya tenang, damai, dan tidak harus tertekan menghadapi masalah berat di perusahaannya.

Setiap orang mempunyai masalahnya sendiri. Kadang-kadang kita hanya melihat orang dari permukaannya saja. Kita mengira orang lain lebih enak hidupya dari diri kita, sehingga kita merasa iri terhadap mereka. Kita menyangka diri kita saja yang mempunyai masalah berat. Ketika kita merasa tertekan dan jiwa kita gelisah, ingatlah akan kebaikan-kebaikan Tuhan yang sudah kita terima dari Allah. Kita tidak perlu iri hati pada orang lain. Kita cukup bersyukur atas hidup kita. Dengan bersyukur, kita akan merasa kuat menanggung setiap masalah hidup kita. Dengan bersyukur, beban kita akan terasa lebih ringan.

DOA :

Tuhan, kami lebih mudah merasa iri kepada orang lain daripada bersyukur atas hidup kami sendiri. Ajar kami terus mengingat bahwa Tuhan selalu peduli dan siap menolong kami. Amin.