Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup.

(Yes. 44:22)

Kala pertama kali bersekolah di pra-taman kanak-kanak, di tahun 1960, saya masih membawa batu tulis sebagai alat tulis. Cukup mudah pemakaiannya, bisa digores dengan anak batu tulis, seperti menulis dengan spidol. Jika salah, cukup mudah dihapus dengan kapas atau kertas. Jika mau menghapus seluruh halaman, bisa dengan menggunakan sepotong kain yang dibasahi air. Maka bersihlah seluruh halaman, tak ada bekas lagi. Seperti saat ini, jika kita menghapus tulisan di laptop, maka jejak tulisan pun hilang semua. Lain halnya jika menulis dengan spidol, tidak mudah kita hapus, masih berbekas.

Para lansia yang pernah menulis dengan batu tulis pasti masih ingat betapa mudah menghapus tulisan dengan kain basah. Apakah kita mudah menghapus kesalahan seseorang yang telah menggores hati kita? Mudahkah kita memaafkan kesalahan seseorang? Ada yang sudah berpuluh tahun tak sanggup memaafkan kesalahan orang. Banyak dosa yang sudah kita perbuat. Tuhan mengampuni kesalahan kita seperti kabut yang ditiup angin. Tak berbekas. Tak dapat dicari lagi. Jika Tuhan mau mengampuni kesalahan kita, kita pun harus belajar untuk memaafkan orang yang bersalah kepada kita, sehingga hidup kita pun menjadi tenang.

DOA :

Tuhan, kami malu ketika mengingat bahwa sampai saat ini kami masih mengingat kesalahan teman kami. Kami masih menyimpan sakit hati kami. Tolong kami memaafkan kesalahan mereka seperti Engkau telah mengampuni kami. Amin.